Art and Culturemusic

Arca Tatasawara Ladub Borneo Kalimantan, Keren Banget Ker

Ternyata salah satu penampil pada gelaran KALTIM Ethnic & World Music Festival tanggal 4 – 6 Oktober 2024 adalah arek-arek Malang. Gelaran world music festival ini sendiri merupakan event tahunan yang mengundang penampil dari luar provinsi Kalimantan timur. Sebuah prestasi bagi Arca Tatasawara dapat tampil di Balikpapan tepatnya di Panggung Pantai BSB. Seiring dengan itu, group Arca Tatasawara pada jumat 27 September 2024 mengadakan press release dan mini concert bertempat di Mason Art Gallery.

Arca Tatasawara sendiri merupakan group Musik yang mengusung World Music Kontemporer Nusantara berasal dari Malang Jawa Timur. Beranggotakan Nova, Agus Wayan, Muhammad, Koko Hardianto, Aditya Hendra, Fisal dan satu-satunya personil wanita adalah Tutut. Sebagai group musik etnik, Arca Tatasawara terbentuk tahun 2013, terdiri dari 7 personel yang memiliki latar belakang bermusik yang berbeda untuk menjadi satu frekuensi yang sama.

Bincang-bincang seusai mini concert di Mason Art Gallery di Nova sang vokali sempat menyampaikan beberapa hal. Bahwa tujuan keberangkatan ke kalimantan ini selain undangan juga sebagai tali jalinan silaturahmi. Yakni antara seniman di pulau Jawa dan Kalimantan. Sedangkan Agus Wayan, pemain alat musik Sape dan Peting, yang akrab dipanggil Aak ini menyatakan kesiapannya. “Selama tampil di Balikpapan dan Samarinda telah disiapkan sebanyak kurang lebih 15 lagu.”ujarnya. Ternyata dalam persiapan keberangkatan ke kalimantan ini tidak berjalan mulus selalu. Hal ini sempat diungkapkan oleh Koko yang menyatakan, “Kami ini secara personil punya aktifitas padat, hingga sulit untuk latihan bersama,” uangkapnya sambil tersenyum. “Meskipun latihan hanya 3 kali tapi kami siap lahir batin tampil di kalimantan,” ujar Cak Mad panggilan akrab Muhammad.

Nama Arca Tatasawara terinspirasi dari banyaknya situs Candi di Malang Raya dan adanya sebuah pahatan di Candi Jago (Jajaghu). Candi ini terletak di desa Tumpang Kabupaten Malang. Dalam relief pahatan candi menggambarkan seseorang memainkan alat musik Chordophone, Aerophone dan Idiophone pada jaman Kerajaan Singhasari abad ke 13. Inspirasi ini yang membawa group musik ini untuk memberanikan diri tampil dan bermain di pentas world music. Dimana sebelumnya pada Mei 2024 seharusnya Arca Tatawasawara memenuhi undangan untuk tampil di kota Tianjin dan Beijing China. Namun karena sesuatu dan lain hal, keberangkatan ke negeri tirai bambu ini urung dilaksanakan. Meskipun passpor, visa dan kelengkapan lainnya telah dipersiapkan dengan matang.

Arca Tatasawara di maknai sebagai keindahan bunyi yang kokoh tertata. Sehingga penampilan di Kaltim Ethnic & World Music Festival awal Oktober 2024 nanti akan membawakan beberapa karyanya. Salah satu yang ditampilkan adalah lagu berjudul Pertanian, Garudeya, jegeg sajan, Nusantara dan tentu saja lagu Malang sebagai identitas. Terlebih lagu Nuswantara akan sangat relevan mengingat ibukota negara Indonesia telah pindah ke IKN Nusantara yang berada di provinsi Kalimantan Timur.

Berikut beberapa apresiasi dari sejawat seperti yang dituliskan oleh Nur Ariyanti di laman Facebooknya.

Selamat dan sukses buat Arca TataSawara, semoga lancar dan memukau penampilangnya diajang bergengsi Kaltim Ethnic & world music festival di Balikpapan. Sebuah kebanggaan mengenal Arca TataSawara yang merupakan grup musik yang memiliki ciri khas NUSANTARA “Persatuan dari berbagai alat musik tradisional dan modern yang menghasilkan suara yang syahdu dan terpadu”. Pertama kali dengar lagu mereka seperti kembali ke masa lalu dan berada di masa depan dalam waktu bersamaan. Seajaib itu musik, lagu, dan liriknya. Semoga karyanya meNUSANTARA dan menDUNIA. (djaja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?