Meriah, Opening Pameran karya I Wayan Setem dan Anis Raharjo bertajuk Ananda Jana Maya Khosa
Belakangan ini di Kota Malang banyak sekali aktifitas seni budaya dilaksanakan pada weekend. Masyarakat punya banyak pilihan untuk menikmatinya. Bertempat di Mason Art Gallery jalan Aris Munandar nomor 52 Malang, Sabtu malam 28 September 2024 digelar pembukaan pameran karya I wayan Setem dan Anis Raharjo. Pameran karya lukis dari seniman ISI Denpasar ini mengambil tema Ananda Jana Maya Khosa yang berarti kebahagiaan tertinggi manusia. Dimana pameran akan berlangsung hingga 10 Oktober 2024 mendatang.
Pembukaan pameran penciptaan karya ini didahului dengan pembacaan Suluk oleh Claudio Akbar, seniman dalang yang diiringi musik Rinding yang dibawakan oleh seniman Bejo Sandy. Dengan suara bernada tinggi, suluk pembuka disuarakan dengan indah. Pengunjung pun menikmati sajian pembuka ini dengan hening dan terasa sakral. Hadir pada pembukaan pameran itu adalah Bambang AW dari dialetika gallery yang juga membuka pameran. Juga nampak ditengah-tengah pengunjung ada beberapa seniman lukis senior seperti Agni Pratiwi, Jonnie Kirman, Yon Wahyuono, Djarot, Bambang Simbah, Ale, Utjik, Hery Tanjung dan seniman lainnya. Belum lagi kehadiran mahasiswa jurusan seni rupa UM Malang turut meramaikan acara pembukaan tersebut. Mereka juga dengan aktif juga sempat menampilkan karya theaterikal yang sarat pesan dan komposisi musiknya. Tidak hanya itu beberapa personil Arca Tatasawara juga terlihat ikut menampilkan beberapa karya musiknya.
Displaying dan penataan karya di Mason art Gallery dilakukan selama 3 hari dan bertindak sebagai kurator karya seniman ISi Denpasar ini adalah Fenny Rochbeind. Sebagai bagian dari akademisi UM yang baru saja menyelesaikan program doktoral di ISI Denpasar, Fenny menyatakan bahwa pameran karya tidak hanya sekedar menampilkan hasil karya penciptaan. Namun juga diperlukan manajemen pengelola event seni. “Penataan dan displaying sangat penting bagi gelaran pameran karya,”ujarnya.
Sementara itu I Wayan Setem yang juga akademisi ISI Denpasar menyatakan kebahagiaanya. “Sungguh saya terharu dan bangga melihat apresiasi masyarakat Malang dalam menghargai seni,” ujarnya disela-sela pembukaan pameran. Dia juga menyampaikan bahwa pameran ini merupakan hasil dari bidding karya peneliti semacam kompetisi ketat bagi dosen seperti dirinya. “Semoga karya kami dapat menambah dinamika perkembangan seni di Malang,” kata pria kelahiran Lusuh Kangin Bali.
Tampak pula selama pembukaan pameran berlangsung, seniman ISI lainnya yaitu Anis Raharjo nambah sibuk dengan kamera DSLR nya. Dia dengan senyum yang terus mengembang menemani para pengunjung menikmati karyanya. “Karya-karya Photography Art yang saya pamerkan ini mungkin bisa menambah kekayaan berkesenian di Malang,” ujarnya sambil membetulkan kacamata. Bagi laki-laki kelahiran Bantul 49 tahun yang lalu, Kota Malang punya daya tarik tersendiri.
Bagi founder Mason Art Galeri, Agung H Buana, kehadiran seniman sekaligus akademisi ISI Denpasar ini akan menambah ruang eksplorasi seni di Malang. Dia nampak bahagia mendampingi para seniman senior yang hadir dalam pameran ini. Sementara itu seniman sekaligus perupa, Jonnie Kirman menyambut gembira pameran ini. “Kemarin saya ikut melihat display karya-karya dari dua seniman ini,” ujarnya. Sebagai pendidik, atau dosen dari ISI Bali, mereka mewakili dari dua kutub seni rupa dengan media yang berbeda.
“Saya mencoba mengulik sedikit karya dari I Wayan Setem yang memberikan warna kesejukan, dan eksplorasi tehnik yang cukup mumpuni,”ujar pria berkacamata ini. “Kehadiran dari karya-karya I Wayan Setem membuat hati ikut sumringah, baik dari warna maupun eksplorasi tehniknya,”katanya serius. Menurutnya jika Agus Koecink dapat hadir untuk menyaksikan karyanya I Wayan Setem pasti dia akan berdecak kagum. “Sebab ada beberapa bagian yang memiliki benang merah dengan apa yang saya lakukan.!”katanya.(djaja)