Anis Raharjo, Seniman ISI Ekspresikan Toleransi di Pameran Ananda Jana Maya Khosa 2024
Seniman sekaligus akademisi ISI Denpasar yang berpameran di Mason Art Gallery pada 28 September 2024 hingga 10 Oktober 2024, Anis Raharja kali ini membawa pesan pluralitas. Sejalan dengan tajuk pameran yakni Ananda Jana Maya Khosa yang berarti kebahagiaan tertinggi manusia, dia juga mengkaitkan dengan toleran dan pluralisme. Pameran yang dilaksanakan di sebuah gedung heritage di jalan Aris Munandar nomor 52 Malang ini, dibuka Sabtu 28 September 2024 lalu.
“Saya lebih mengedepankan dari sisi pluralitasnya.” ketika ditanya tentang tema yang dia usung pada pameran di Malang kali ini. Sebagai seniman yang bereksplorasi di dunia fotografi, dia menemukan hal-hal yang lebih menarik dibanding sekedar mengabadikan suatu peristiwa. Terlebih dalam berkesenian tentunya dia ingin menampilkan pesan-pesan tertentu. Sebagai harmonisasinya dia melihat ada potensi nilai keberagaman di masyarakat. “Ketika kita berbicara mengenai fotografi, ternyata tidak tentang dokumentasi saja, namun juga sarana untuk berekspresi, menyampaikan nilai-nilai disekitar kita,” terangnya.
Bagi lelaki berkacamata kelahiran 49 tahun yang lalu, ide toleransi dan pluralisme merupakan suatu keadaan yang ditemuinya sehari-hari. Hal ini senada dengan kurator pameran ini Fenny Rochbeind pada pembukaan pameran di Mason Art sabtu malam lalu. “Luar biasa pameran ini, pak Wayan Setem beragama Hindu, lalu Pak Anis beragama Islam, sedangkan saya sendiri beragama Kristen,” ujarnya. Seyogya dalam berkesenian tidak lagi sekat-sekat, baik itu suku, agama dan ras. Dengan toleransi dan kebebasan berekspresi maka karya yang dihasilkan akan indah dan harmonis.
Pada pameran kali ini Anis Raharjo berharap dapat berbagi pengalaman pada seniman dan masyarakat seni di Malang. Apalagi kalau bukan terkait dengan pengalaman pluralitas yang ada di Bali. Dengan pengalaman ini maka akan memperjelas makna keindahan dan kebersamaan. Sebut saja karyanya yang berjudul “Gesture Perdamaian”, “Toleransi dalam perbedaan”, “Toleransi Tanpa Batas“ dan “Mosaik Perdamaian” serta “Jalinan Kebersamaan“. Tidak itu saja karya lain seperti “Harmoni dalam Perbedaan”, “Kedamaian dalam perbedaan” serta Human Life Journey” dan “Message of Peace semakin mempertegas pesannya.
Terlahir di daerah Bantul Yogyakarta, Anis Raharjo memiliki sarat pengalaman dalam berkesenian pada fakta toleransi dan keberagaman. Dia menyadari bahwa teknik photography adalah sarana untuk mengekspresikan pesan-pesan tadi. Karyanya dapat dinikmati di Mason Art Galery setiap harinya mulai jam 11.00 wib hingga jam 20.00 wib.
Beberapa pengalamannya berpameran seperti pada tahun ini melaksanakan Pameran Nasional Bali Dwipantara Adi Rupa 2024 di Gallery Nata-Cita Art Space (N-CAS) Institut Seni Indonesia Denpasar. Selanjutnya Pameran Bali-Bhuwana Kanti dengan PSA 2024 di gallery yang sama. Pengalaman pameran di luar negeri pada Kazakhstan National Academy of Choreography pun ia lakoni.
Sebelumnya pada tahun 2019 di mengikuti Pameran Purna Bhakti Prof. Drs. Soeprapto Soedjono MFA.,PhD di ISI Yogyakarta. Lalu pada tahun 2020 ia ikut Pameran Fotografi Jalan Menuju Media Kreatif #12 Virtual ISI Yogyakarta dan Solo Foto Festival “SIGN” ISI Surakarta
Selanjutnya pada tahun 2021, Anis Raharjo mengikuti Foto Festival “Memoar” ISI Surakarta, Pameran Dwipantara Adi rupa ISI Denpasar dan Pameran Bali Mega Rupa III Dinas Kebudayaan Bali. Keaktifannya mengikuti pameran menghantarkan pria kelahiran 10 Juni 1975 ini untuk tetap mengikuti sejumlah pameran pada tahun 2022.
Berikut beberapa aktifitasnya yaitu Pameran Ngerupa Guet Toya Museum ARMA dan Pameran Bali Mega Rupa IV Dinas Kebudayaan Bali. Selanjutnya Pameran Waskita Rupa (Pameran Nasional Seni Rupa Dan Desain) dengan tema Dharma Tirtha Matra di Petra Surabaya Petra Surabaya. Lalu mengikuti Pameran Internasional Bali Bhuana Rupa “Gharma-Thirta-Prana di Galeri Nata Citta Art Space ISI Denpasar
Kemudian pada tahun 2023, Anis Raharjo mengikuti pameran Bali-Bhuwana rupa. Puja Samudra Mulia Semesta KOREA di Gallery Nata-Cita Art Space (N-CAS) Institut Seni Indonesia. Lalu Bali-Dwipantara Adirupa III Sindhu-Caksu-Sadhu di Gallery Nata-Cita Art Space (N-CAS) Institut Seni Indonesia Denpasar. Dilanjutkan dengan Pameran Bali Mega Rupa oleh Dinas Kebudayaan Bali. Selanjutnya Pameran FKI 2023 Gallery Nata-Cita Art Space (N-CAS) ISI Denpasar. Dan Pameran Uno Flatu 2023 di Universitas Kristen Maranatha. (djaja)