Almarhum Yongki Irawan dimata para sahabat
Berpulangnya tokoh senior seni budaya Malang Raya kemarin dini hari, Mbah Yongki Irawan pada Selasa Pon 28 Maret 2023 meninggalkan banyak kenangan manis bagi sejawat almarhum. Dari beberapa status para seniman, budayawan, pelaku seni budaya hingga masyarakat umum terungkap sosok almarhum dalam ingatan sejawat. Beberapa kesan dan pengalaman sejawat Almarhum Yongki Irawan yang sempat dirangkum.
Dr. Dian Agung, dokter keluarga yang sempat merawat almarhum saat menghembuskan nafas terakhir di RSSA mempunyai kesan mendalam seperti yang tertulis di statusnya. Tadi malam, mengajarkan bahwa sangat begitu tipisnya batas antara kebahagiaan dan kesedihan, antara sukacita dan dukacita. Ketika semuanya itu bersatu dalam Ruang Keabadian, hanya satu yang ada: Dia Yang Maha Kuasa. Sugeng tindak Mbahku, Matur sembah nuwun sanget atas semua pelajaran, kebahagiaan dan ajaran-ajaran kehidupan. Swargo Langgeng Mbahku.
Jose Rizal, Anggota DPRD Kota Malang, Semoga Rohman, Rohim, dan MaghfirohNya selalu membersamai mas Yongki Irawan..Aamiin ya robbal ‘alamiiin .
Panji Laras Svara, kelompok musik yang kerap berkolaborasi dengan almarhum mengungkapkan kesan mendalamDini hari kami mendapat kabar, keluarga tercinta kami telah berpulang dipeluk Bumi. Sedih mendalam. Karena sosok beliau sangat berarti di pertunjukan kami. Sering berjalan bersama, hingga Banyuwangi dan Tulungagung. Beliau sosok yang sangat energik dan selalu membawa aura positif. Kami yakin akan bertempat di alam kasedan jati. Panji Laras Svara berhutang rasa pada njenengan Mbah
Taufik Saguanto, pegiat daur ulang sekaligus anggota Komite Ekonomi Kreatif kota malang mengungkapkan kesannya. Ketika sebelum Mbah Yongki anfal, dia sempat memvideokan almarhum yang tampak tertawa bahagia. Kesannya ditulis dalam sebuah status, Selamat jalan senior , guru, Selamat jalan sang maestro. Semangat dan karyamu abadi selalu.
Agus Wayan, seniman yang juga akademisi menuliskan kesannya dengan status, Innalillahi WA inna ilaihi raji’un al-fatihah. Tidak bisa berkata apa- apa buat njenengan insyallah surga, Gusti menjawab.
Andre Grotesque, pemerhati kesenian bantengan mengungkapkan keresahannya. Dia menulis dengan kata-kata sebagai berikut, Ra bisa ngomong apa2….Sugeng Tindak Mbah Yongki Irawan ..Swargi Langgeng..
Tara Dharapahita, budayawan pemerhati cagar budaya. Menuliskan kesan yang mendalam terhadap almarhum. Berikut yang dituliskannya, ini bukti bahwa panjenengan orang hebat dan banyak yang mencintai panjenengan Mbah Yongki Irawan. Panjenengan bukan hanya milik satu orang, satu komunitas tapi panjenengan milik orang Malang. Saya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah khususnya kepada Almarhum Mbah Yongki agar barang barang beliau (seperti boneka Nyai puthut milik beliau) bisa diletakkan di Museum. Atau mungkin sudah saat nya pemerintah membangun Museum khusus Budaya agar para pahlawan Budaya bisa dikenang dan mendapatkan penghormatan yang layak atas jerih payah, pengorbanan dan dedikasinya dalam pergerakan budaya khususnya di Malang Raya (seperti Mbah Karimun maestro topeng malang, Mas Budi Ayuga, Mbah Yongki dengan boneka Nyai puthut nya dan masih banyak lagi para maestro yang sudah meninggal).
Saya hanya wong biasa yang beruntung mengenal dan mencecep ilmu ilmu kehidupan dari almarhum Mbah Yongki. Saya masih sangat kehilangan sosok beliau yang selalu memberikan support dan memberikan banyak motivasi serta bersikap selalu mengayomi serta melindungi layaknya seorang ayah kepada anaknya. Sugeng tindak Mbah. Tetep tegen teguh teteken gondhelan kang sayekti. Swarga langgeng papan penjenengan. Labuh labet penjenengan ing babagan kabudayan angatheni lampah penjenengan nuju timbalaning Gusti ing swarga langgeng, Kula namung saged ngantheni panuwunan dumateng Gusti. Sugeng tindak Romo kulo. Katresnaning Gusti nyata ngrukebi dharma penjenengan kang sejati. Alfatihah, Rahayu.
Syafril Caping, aktivis pemerhati seni budaya menuliskan statusnya sebagai berikut. Innalillahi wa inailaihi rojiun. Telah pergi satu lagi maestro budaya malang. selamat jalan sang budayawan Mbah Yongki Irawan. Kiprah dan semangat memajukan budaya di kota malang tetap berlanjut.
Agung H Buana, ASN pemerhati sejarah dan budaya. Dia mengungkapkan kesannya dalam sebuah status. Innalilahi wainnailaihi rojiun sugeng tindak Mbah Ki Tetuko Yongki Irawan sang maestro seni budaya. Semoga Allah swt menerima Amal ibadahnya. Panjenengan tiyang sae, sering berkorban untuk sesama Dan memperjuangkan keadilan. Selamat menuju keabadian Mbah
Tjandra Purnama Edhi, pemerhati budaya malangan sekaligus CEO Soak Ngalam. Sempat menuliskan statusnya, Innalillahi wainna illaihi rojiun. Sugeng tindak mbah Yongki Irawan, Njenengan sudah banyak mewarnai Seni Budaya kota Malang dengan kiprah.
Abdul Malik, penulis dan editor media online. Menuliskan perasaannya, damai di Surga, Pak Yongki Irawan Terima kasih untuk semua budi baik Panjenengan.Mohon maaf untuk semua kesalahan. Rest in love. 28.3.2023
Wahyu GV, dedengkot Arema Voice, menuliskan statusnya. Innalillahi wa inallilahi rojiun, sugeng tindak Sam Yongki Irawan. Semoga almarhum sudah disiapkan tempat terbaik disisi Allah SWT….amin
Nuriel C Kertopati, pemerhati Rasanya ingin tidak percaya, pagi ini membaca berita tentang Beliau yang biasa teman-teman panggil dengan Mbah Yongki sudah kapundut ing ngersane Gusti Allah. Entah tiga hari yang lalu saya memberikan komen untuk status Beliau “menunggu keajaiban” saya fikir mungkin beliau gerah atau apa, dan saya meniatkan akan silaturahmi yang tidak saya nyatakan, hanya ada janji didalam hati yang diketahuiNYA. Belum selesai niat itu tertunaikan, pagi ini mendengar tentang berita berpulangnya beliau. Saya tidak dekat dengan Pak Yongki. Tapi sering ada dalam satu acara bersamaan dan sepanjang ini saya selalu melihat keramahan Beliau sebagai sesepuh. Beberapa kali beliau ingin kerumah tapi entah waktu kami belum pernah mendukung.
Beliau pernah menawarkan kepada saya untuk membuat flashmob dan menawarkan KAGAMA Beksan Malang untuk berlatih bersama tarian Wira Pertiwi, tapi niat itu belum pernah kami follow up lagi. Dan satu jasa yang saya catat dan tidak pernah saya lupakan dari Pak Yongki adalah Beliau yang memberi jalan agar Beksan Wanara-Bapang Merah Putih Mas Wibie Maharddika dan Kagama Beksan Malangnya melakukan Flashmob di Kayu Tangan di jaman Pandemi dua tahun yang lalu. Sesederhana apa ‘kebaikan’ itu saya catat dalam ruang tersendiri. Matur nuwun Pak Yongki. Kiranya semua kebaikan Panjenengan sepanjang ini akan menjadi penyambut kehadiran Panjenengan dengan panji-panji kebesaran, hidangan dan kemulyaan di alam yang baru. Suwargi Langgeng Pak Yongki, ayem tentrem sugih mulya jaya ing kasuwargan jati.
Nashir Ngeblues, salah seorang penulis yang produktif menyuarakan keadilan menulis statusnya. Tak terhitung lah kenangan bersama kami selama lebih dari 20tahun kami interaksi. Ketika masa vacum DKM beliau mengajak menata dan meramaikan suasana dan itu terjadi beberapakali masa vacum atau terkadang ketika DKM dirasa sepi banget aktifitas didalamnya. Ketika beliau berencana membuat acara di kampungnya, saya salah satu yang dihubungi untuk dimintai pendapat, baik dalam konteks konsep maupun nama sebagai alternatif dari masukan dari banyak teman yang lain. Cak Kancil inilah yang paling banyak pengalaman berinteraksi dengan beliau, sejak DKM masih berada di Gedung Cendrawasih. Selama tahun 2023 ini, saya justru hampir tak pernah bersua sama sekali dengan beliau. Dan pagi ini mendengar kabar bahwa beliau almarhum. Selamat Jalan pak Yongk Irawan, damai di sisi Nya
Anwar Mbatu, founder Jelajah Kampung menuliskan kesan terhadap almarhum sebagai berikut. Belajar kehidupan seseorang, nampak jelas pada saat kepergian kembali ke haribahanNYA. Hari ini, peristiwa kebudayaan atas meninggal dunianya budayawan Malang Raya, mbah Yongki Irawan lagi-lagi memberi warisan pengetahuan bagi siapapun yg merasa kehilangan sosoknya. Terlebih bagi saya pribadi. Selalu merefleksi diri setiap kali ta’ziah, pertanyaan yg sama “akan seperti apa ketika nanti kita mati?”. Parameternya nampak pada kehadiran para pelayat, dan kisah-kisah yg selalu membuncah antar pribadi yang hadir mulai dari percakapan di rumah duka, sampai di komplek pemakaman.
Sepanjang hidup mbah Yongki yg konsisten mengelola energi komitmennya pada jalan yg telah dipilih, ruang lingkup seni, pergulatan kebudayaan, puluhan tahun keduanya berelasi saling hidup menghidupi. Pun, sampai terakhir sebelum akhir hayat beliau, meninggalkan jejak warisan hidup, yg semoga segera rilis sebagai penanda, bahwa lelaku hidupnya akan terus lekang sebagai penanda jaman, bagi generasi kini dan nanti. Spirit kreatifitas berdampak. Swargi Langgeng Mbah. (Djaja)