Alat Musik Penting yang Dibawa Arca Tatasawara Menarik Perhatian Wakil Menteri Kebudayaan di Sambung Rasa BPK XI 2025
Acara Sambung Rasa Kebudayaan tahun 2025 yang diselenggarakan Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah XI (BPK wilayah XI) pada Sabtu 11 Januari 2025 berlangsung gayeng dan meriah. Pasalnya Wakil Menteri Kabudayaan Republik Indonesia, Giring Ghanesa Djumaryo turut melantunkan lagu Pelangi bersama grup musik Arca Tatasawara dari Malang. Duet lagu ini terjadi pada sesi acara Sambung Rasa kebudayaan yang dilaksanakan di gedung Cak Durasim UPT Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Genteng Kali no 85 Surabaya.
Acara Sambung Rasa Kebudayaan di selenggarakan untuk menyambut kunjungan kerja Wakil Menteri Kebudayaaan di Jawa Timur. Pada kesempatan ini, BPK Wilayah XI juga mengundang berbagai unsur kebudayaan, akademisi dan perwakilan pelaku kebudayaan. Hadir diantaranya adalah Kepala Bidang Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, Ketua Prodi Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik Universitas Negeri Surabaya, Ketua Prodi Musik Universitas Negeri Surabaya. Tak ketinggalan pula Rektor Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya. Dari unsur pemerintah pendukung kebudayaan hadir pula Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur dan Kepala UPT Museum Mpu Tantular Jawa Timur. Sedangkan dari unsur pelaku kebudayaan hadir diantaranya Ketua Dewan Kesenian Surabaya, Ketua Ikatan Arkeologi Indonesia dan Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia. Tampak hadir pula Ketua MLKI Provinsi Jawa Timur, Ketua Komunitas Gayatri, Ketua Sanggar Molyojoyo Surabaya dan Ketua Komunitas Beganding Surabaya.
Selain undangan dari unsur Lembaga kebudayaan, BPK Wilayah XI juga mengundang pelaku kesenian yang diantaranya adalah Suroso (Topeng Panji Malang), Dr. Rohmad Djoko Prakosa, Heri Lento, Abing Santoso, Ibu Sekar Alit Santya Putri, Agus Wayan Arca tatasawara dan Moh Hariyanto. Para pelaku yang diundang ini merupakan tokoh-tokoh budaya yang selama ini dipandang eksis dengan seni budaya di wilayah Jawa Timur.

Kelompok Musik Arca Tatasawara langsung perform live menyambut pak Wamen masuk ke pendopo, sekitar pukul Jam 13.30 wib. Arca Tatasawara di diberikan kehormatan untuk perform dan mengisi seni musik dalam kegiatan Sambung Rasa Kebudayaan ini. Sebagai grup beraliran world music, beberapa lagu pra acara dimainkan oleh grup musik beranggotakan 7 orang ini. Ada rasa kebanggaan bisa tampil di hadapan Wamen Kebudayaan Giring Ganesha terlebih Wamen Kebudayaan dikenal sebagai artis penyanyi dan pencipta lagu dari grup Nidji. Tentu saja hal ini menambah kepercayaan diri dan kebanggaan yang dirasakan oleh grup Arca Tatasawara saat tampil.
Terlebih ketika Wamen kebudayaan Giring sempatkan diri mendekati dan menanyakan beberapa alat musik yang dibawa dan dimainkan grup Arca Tatasawara. Giring Ganesha yang memahami musik itu pun berseloroh tentang beberapa alat musik yang dibawakan group musik ini.
”Beliau antusias menanyakan alat musik yang di pakai salah satu Arca Tatasawara, yakni alat musik Penting yang sudah hampir punah dari Karangasem Bali,” jelas Agus Wayan. Beliau juga menanyakan apakah alat musik Penting tersebut masih dijual. Serta antusias ingin mengetahui lebih lanjut pembuat alat musik Penting tersebut. “Beliau juga sempat meminta musik semacam ini jangan berhenti berkarya dan tetap lanjut,” ujar pria yang akrab disapa Aak ini. Penampilan Arca tatasawara ini memikat Wamen kebudayaan karana tak hentinya dia berdiri sambil memotret momen Arca yang sedang live perform ini . “Hampir semua personil gorup ini di foto candit sama pak Wamen” Ujar Agus Wayan penuh bangga.

Acara diskusi bersama Wamen Giring Ganesha pun dilangsungkan hingga pukul 16.00 wib. Berbagai usulan dan problema kebudayaan muncul dari para pemangku kebudayaan yang ikut hadir dalam kegiatan sambung rasa kebudayaan ini. Perbincangan diskusi semakin mencair dengan terus diperdengarkan lagu-lagu dari grup Arca Tatasawara. Apalagi beberapa lagu yang di mainkan adalah lagu bertema budaya yaitu Jejeg Sagen, Garudeya ,Nusantara, Arabian Java dan Dolanan anak. Semua lagi yang dibawakan terasa kental membawa spirit budaya dalam aliran musik world ini.

Tak terasa sesi diskusi telah berlangsung hingga 2 jam dan puncak dari kegiatan ini adalah foto bersama semua peserta Sambung Rasa. Tetiba setelah itu semua yang hadir mendapatkan surprise. Wamen Kebudayaan Giring Ganesya langsung memegang mikrofon langsung berduet dengan Arca Tatasawara dalam menyayikan lagu Laskar Pelangi. Sontak saja para tamu undangan ikut melantunkan lirik lagu sambil menari bersama- sama. Sebuah kebersamaan dalam kebudayaan yang dirajut dalam sebuah lagu. Terima kasih pak Wamen, salam hangat dari Arca Tatasawa Malang. (eddo)