Art and Culturekayutangan talks

Mengenal Bangunan Kayutangan 50 Malang dalam lintas peristiwa

Kayutangan Heritage saat ini ramai dibicarakan di media sosial dan perbincangan kedai kopi. Topik bahasannya seputar apa yang terjadi pada sebuah rumah di jalan Kayutangan nomor 50 Malang. Apalagi ramai diberitakan bahwa Pemkot Malang berniat membeli rumah tersebut untuk keperluan lahan parkir. Namun banyak pihak belum mengenal bangunan berwujud rumah yang terletak di jalan Basuki Rahmat nomor 50 Malang ini. Saat ini jalan Kayutangan lebih dikenal dengan nama jalan Basuki Rahmat. Sedangkan kawasannya kerap disebut dengan Kawasan Kayutangan Heritage.

Pengamat Cagar Budaya kota Malang yang menjadi Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Malang periode 2016-2020, Agung H Buana memberikan sedikit penjelasan mengenai keberadaan bangunan rumah Kayutangan 50 tersebut. Bangunan berbentuk rumah yang dikenal dengan Rumah Kayutangan 50 ini sejatinya adalah sebuah blok bangunan perdagangan. Dimana bangunan tersebut dibangun memanjang di sebelah sisi timur jalan Kayutangan.

Kwitansi toko Oei brothers tahun 1958 , koleksi- Agris Rizki

Bangunan tersebut dirancang dan dibangun oleh sebuah Biro Arsitek J. Lang dari Surabaya pada tahun 1930an. Peruntukan atau fungsi bangunan itu sendiri adalah untuk perdagangan jasa. Sebelumnya pada masa kolonial, bangunan Kayutangan 50 adalah sebuah Restaurant Fa Hazez dan Service Station yang dipisahkan dengan lorong lebar 4 meter yang kini berpagar besi warna hijau. Lorong tersebut diduga adalah Brandgang, mengingat Service Station memiliki pintu sendiri.

Sejak awal kawasan Kayutangan oleh Gemeente Kotapraja Malang telah dijadikannya sebagai kawasan perdagangan dan jasa yang berkelas. Sebagaimana diketahui kawasan Kayutangan ini menjadi distrik bisnis dimana banyak toko dikelola oleh warga Eropa dan sedikit warga Asia Timur sejak era awal 1920an. Perubahan kebijakan penataan kotapraja Malang melalui Bouwplan atas kawasan Kayutangan tercermin dengan adanya perubahan fungsi kawasan. Dari kawasan pemukiman dengan rumah di lahan yang luas menjadi kawasan pertokoan dengan lebar yang terpetak lebih sempit. Sampai sekarang jejak perubahan dari lahan hunian menjadi pertokoan masih bisa dijumpai di sisi sebelah barat kayutangan.

Konsep yang ditawarkan Kotapraja Malang saat itu adalah menjadikan jalan Kayutangan sebagai kawasan perdagangan elit. Dimulai dari pertokoan Winkel Lux Complex (toko Avia) memanjang ke selatan hingga alun-alun contong di sebelah selatan Gereja Kayutangan menjadi kawasan perdagangan yang mewah dan berkelas seperti deretan pertokoan di Eropa. Berbagai toko dapat ditemui menjual barang-barang mewah seperti aneka perhiasan, Piano Eropa, Motor Roda dua merek Triumph, Indian dan sebagainya. Hal ini persis seperti yang dijual di toko Namsin. Belum lagi kurang lebih ada 6 salon dan barbershop berada di kayutangan yang diperlukan untuk memanjakan gaya hidup warga Eropa. Dan selanjutnya toko roti pastry, resto dan beberapa cafe turut melengkapi kawasan Kayutangan.

Bangunan Kayutangan 50 itu sendiri adalah gabungan dari beberapa usaha perdagangan. Paulus Irawan, pegiat heritage Malang saat walking tour Kayutangan sempat menjelaskan bahwa pertokoan di Kayutangan memiliki beberapa tipologi bangunan. Ada persil yang berbentuk melebar di tepi jalan kayutangan, namun ada pula yang memanjang kedalam. Banyak bangunan di kayutangan yang berfungsi sebagai tempat perdagangan bagi warga Eropa. Apalagi gaya Eropa sangat kental dengan kawasan tersebut.

Irawan juga menjelaskan seperti bangunan lainnya di Kayutangan, bangunan kayutangan 50 juga memiliki plakat pembangunan. Terdapat plakat besi berukuran kurang lebih 35 cm x 20 cm bertuliskan informasi pembangunannya. Plakat ini terletak di bangunan sisi utara pintu masuk pagar besi bercat hijau di kayutangan 50. Plakat pembangunan bangunan Kayutangan 50 bertuliskan;

Ontworpen en uitgevoerd door, Bouwnundig Bureau J. Lang, waarvan de eerste steenlegging werd, opgedragen aan myne dochter, Mevrouw D.A.F Dekker – Berg, W.F Berg, Malang garis bawah den Nelder dan berangka tanggal 29 Januari 1936. Yang kurang lebih artinya adalah Dirancang dan dibangun oleh Biro J. Lang, dimana batu pertama diletakan didedikasikan untuk putriku- Nyonya D.AF. Derkker -Berg, W.F Berg. Malang 29 Januari 1936.

Biro Arsitek J. Lang sendiri menurut Han, pegiat Malang Old Photo, adalah kantor arsitek yang berkantor di Surabaya dan banyak mendesain dan membangun bangunan di Malang. Salah satu bangunan rancangannya adalah bangunan rumah yang terletak di kawasan wisata Selecta. Juga beberapa rumah yang ada di kawasan Malang sebelah selatan. Biro Arsitek J. Lang juga mendesain fasilitas publik berupa rumah sakit yaitu Rumah Sakit Bala Keselamatan di Turen.

Dengan demikian bangunan Kayutangan 50 merupakan bangunan yang berusia hampir satu abad. Sudah barang tentu bangunan kayutangan 50 menjadi saksi atas perubahan dan dinamika perkembangan kota Malang. Bila kayutangan dapat bercerita tentu akan sarat perjalanan sejarah yang terkait sejarah kolonial, pendudukan jepang hingga masa kini. (Djaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?