Daily lifeshinning Batu

Ku Tak Sudi Dijajah lagi, catatan Supaat

Walau Seribu balatentara Engkau datangkan..
Walau seribu tank, panser Dan Senajata lapis bajamu datang menderu…
dan burung-burung besi laknatmu memenuhi angkasa raya…

Pekik takbir bangsaku akan selalu bergemuruh di seluruh jagad bumi partiwi…
Meniupkan ruh suci menghalau penjajah laknat durjana
Pejuang-pejuang bersenjatakan bambu runcing , berselempangkan doa-doa suci Kepada ilahi robbi…
Yang akan selalu menemaniku meraih kemerdekaan dan harga diri abadi bangsaku…

Jangan… Janganlah engkau datang lagi…
Menginjakkan kaki kotormu yang penuh lumpur nista… Di bumi pertiwiku nan suci..
Enyah… Enyahlah kamu wahai bajingan laknat perongrong kewibawaan bangsaku…
Kutaksudi melihatmu lagi.. Kutak ingin mendengar lagi tertawa congkakmu… Bagai raksasa haus darah dan air mata ibu pertiwi
Dan bangsaku yang Sejati….

Hari demi Hari telah dilalui bangsa ini..
Menjadikan semakin sadar akan harga diri
Bangsaku yang tinggi…
Yang telah engkau koyak Dan nistakan selama ratusan tahun

Bukan, bangsaku bukan lah bangsa pecundang…
Tidak sudi lagi engkau tunjukkan ambisi lanknat durjana mu…
Untuk menguasai, menjajah negeri bangsaku ini, bangsa Indonesia…
Hingga titik darah terakhir kupersembahkan nyawa ini hanya untuk ibu pertiwi…
Enyahlah engkau wahai penjajah… Angkat kakimu jauh-jauh dari negeriku ini…

Harga diri bangsaku ada ditangan kami, putera-puteri ibu pertiwi…
MERDEKA !!!

memoar 10 Nopember 2022.

Supaat pegiat museum di kota Batu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?