Art and Culturemaestro

Yuyun XP Sulastri, seniman dalam kenangan Sahabat

Memperingati 3 tahun perginya Yuyun XP, sejumlah tokoh memberikan kenangan dan catatannya. Yuyun Sulastri biasa dipanggil dengan Yuyun XP ini meninggal dunia pada 7 Agustus 2021 dikala pandemik melanda. Berbagai kesan dan kenangan ada di memori sebagian besar pekerja dan pegiat budaya Malang Raya. Dia yang dilahirkan pada 4 januari 1978 ini memang memiliki kepribadian unik dan khas jiwa arek malang yang terkenal ngotot pantang menyerah. Pemegang penghargaan MURI sebagai koreografer 1000 penari pada tahun 2010 yang mengenakan kostum bunga terbanyak. Menempuh pendidikan di SMA 7 Malang dan dilanjutkan di Akademisi Gizi Malang. Berikut beberapa catatan dari sejawat dan sahabat Yuyun Xp.

Tatik Simanjuntak, seniman dan pegiat UMKM, mengenang Yuyun XP

Saya mengenal Almarhum Yuyun XP sebagai sosok yang memiliki power dan energi (positif) berkesenian yang tidak ada batas waktu. Sehingga cenderung tidak memikirkan kesehatannya sendiri dan mampu berkarya, bekerja kapanpun dimana pun saja.

Patut diketahui bahwa Almarhum Yuyun XP dapat dan mampu mengkolaborasikan institusi yang tidak pernah tersentuh dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Apalahi untuk sebuah gelaran seni budaya di ranah perpolitikan yang bukan politik. Sebagai contoh adalah menggabungkan DKM dan DPRD sebagai insan yang sama-sama butuh hiburan. Dengan “tendensi” dewan kesenian berusaha di sejajarkan dengan dewan perwakilan rakyat. Baik sebagai lembaga maupun sebagai sebuah gerakan yang sama-sama membangun masyarakat di bidang masing-masing. Hal ini berdasarkan obrolan yang saya tangkap demikian dari teman-teman.

Bukan itu saja bahwa Almarhum Yuyun XP mempunyai pemikiran dan wawasan yang luas yang tertuju akan keberlangsungan berkesenian di kota Malang khususnya. Terutamanya dia mempunyai kepedulian terhadap kesejahteraan pelaku seni dan berupaya mengangkatnya dengan caranya sendiri bahkan cenderung mengorbankan harga dirinya untuk di bully dia tidak peduli karna totalitasnya yg tidak main-main. Sebagai Contoh salah satu kesejahteraan itu berupa pendataan semua pelaku seni untuk mendapatkan kartu BPJS secara gratis dan saya salah satunya yang menikmati jerih payahnya.

Selanjutnya Almarhum juga seorang pemberani untuk melakukan pembaharuan tatanan dan inovasi berkesenian dan tanpa pernah ragu mengeksekusinya. Sehingga secara pribadi saya menilai dia seorang teman diantara banyak teman dalam hidup saya yang mampu membuat saya tertawa sangat bahagia dan hidup terasa lebih indah bersamanya walau saya mengenalnya hanya satu tahun.

Tentu saja semua itu ada ketercapaian yang menurut sebagian orang yang tidak faham dengan visinya masih jauh dari kurang. Namun bisa dirasakan ketiadaannya dunia berkesenian ada yang sedikit terasa hampa. Kesimpulannya, dia sanggup memecah kebekuan dan menghidupkan kembali berkesenian di kota Malang

    Abdul Malik, penulis seni budaya, mengenang Yuyun XP.

    Saya bertemu dan bekerjasama dengan Yuyun Sulastri saat sama-sama menjadi tim penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Kota Malang. Bekerjasama lagi di Dewan Kesenian Malang, Dewan Kesenian Jawa Timur dan Koalisi Seni Indonesia.
    Yuyun XP demikian seringkali beliau menuliskan namanya, adalah seorang pekerja seni yang tangguh dan tidak mudah putus asa. Laku kerjanya dalam berkesenian cenderung sat set wat wet dan memporakporandakan tatanan birokrasi yang acapkali kaku dan serba birokratis.

    Yuyun Sulastri sangat aktif menggelar berbagai kegiatan.Yuyun memposisikan dirinya seorang koreografer. Barangkali riset adalah bagian dari proses berkeseniannya yang agak terabaikan. Sehingga karya-karya yang disuguhkan ke publik belum sepenuhnya sublim. Suatu hari, Yusuf Munthaha menawari Yuyun Sulastri untuk membuat satu karya tari tunggal dimana penarinya adalah Yuyun sendiri. Sayang sekali, belum terwujud. Barangkali Yuyun Sulastri terlampau sibuk.
    Dalam perjalanan berkesenian di Malang, saya akrab dengan Pak Yongki Irawan. Dan kolaborasi Pak Yongki Irawan dan Yuyun Sulastri menjadi satu kolaborasi seni yang solid.

    Saya mencatat, Yuyun Sulastri adalah sosok yang memiliki kepedulian tinggi kepada kesejahteraan seniman dan budayawan di Malang. Salah satu program yang diinisiasinya adalah Sesep (Seniman Sepuh). Dihelat di Café Jeep.Laku kerja seninya yang luar biasa, tak diimbangi dengan perhatian pada kesehatan tubuhnya. Terima kasih sahabatku Yuyun Sulastri telah melakukan hal-hal kecil dengan cinta yang besar. Ars longa vita brevis. Swargi langgeng.

    Nasai, seniman pegiat budaya, mengenang Yuyun XP

    Seni Budaya akan terus bertahan dan kuat bila di dalamnya lahir para pejuang, para pemikir dan pelaku yang tulus dalam terus berjuang menyuarakan detak denyut kebudayaan di dalam berbagai kondisi. Malang, menjadi salah satu wilayah administrasi yang begitu banyak ragam budaya didalamnya, dan Malang banyak melahirkan para pejuang itu, salah satunya adalah alm Yuyun Sulastri, yang dimasa hidupnya banyak di kenal Yuyun XP.

    Kartini budaya Malang, ini sangat getol dalam memperjuangkan dan menyuarakan kegelisahan para pelaku budaya, terutama pelaku budaya yang telah sepuh. Di akhir-ahir hayatnya, Yuyun XP dengan Kabunga-nya (Komunitas Karya Bumi Ngalam) melakukan banyak pendampingan, advokasi serta aksi nyata dalam memperjuangkan seniman sepuh.

    Lahirnya dan munculnya pengakuan Maestro Payung Malang kepada Mbah Rasimun, tidak lepas dari gerak berdarah-darah Yuyun XP, tidak hanya itu, banyak program terkait pengembangan dan pendampingan kepada pelaku budaya sepuh di malang yang lahir dari perempuan ini. Pameran karya dari seniman sepuh, Tali Asih seniman oleh Pemkot, dan banyak lagi kegiatan yang lahir dari pemikiran alm dalam menyuarakan dan mendampingi seniman sepuh, yang mana tidak lepas dari kolaborasi Yuyun XP dan Mbah Yongki.

    3 tahun sudah Malang kehilangan sosok seniman pejuang ini, yang mana hari-hari ini sosok seperti Yuyun XP, Mbah Yongki sangat di butuhkan untuk terus menggerakan dan memperkuat detak denyut kebudayaan Malang. Memang tidak gampang menjadi sosok-sosok mereka yang bisa menjadi penjembatan pelaku budaya dan pemerintah, yang mana sangat sulit di lakukan.
    Semoga kita para pelaku budaya bisa mengambil inspirasi positif dari perjuangan mereka yang telah mendahului kita. Alfatiha Yuyun XP dan para pejuang seni Malang.

    Agung H Buana, birokrat penikmat sejarah dan pemerhati ekonomi kreatif, mengenang Yuyun XP

    Mendengar nama Yuyun XP adalah sebuah nama yang cukup dikenal dijajaran dinas yang membidangi urusan pariwisata, kebudayaan dan ekonomi kreatif di era tahun 2015. Dia punya tempat yang special ketika namanya disebutkan. Namun entah mengapa Mbak Yuyun, demikian saya memanggilnya, dia memiliki satu vibes yang berbeda. Terlihat penuh optimisme dan tak ada kata tak bisa buatnya. Pernah dalam satu kesempatan kita berkolaborasi meramaikan sebuah destinasi wisata. Padahal waktunya cukup sempit dan anggaran yang tersedia sangat minim, namun dia mampu menghadirkan tampilan yang cukup mempesona. Minimal perhelatan dapat berlangsung meriah dan memberikan impact pada lingkungannya.

    Kenangan lainnya yang cukup membekas bagi saya adalah keberaniannya mengajak saya bermain sebagai pelakon dalam sebuah pertunjukan drama kebudayaan di gedung DPRD. Apalagi peran yang saya mainkan adalah Panji Pulangjiwo tokoh legendaris dari Malang. Terdahulu mulai dari pengisian suara hingga latih gerak dan pendalaman cerita melibatkan peran mbak Yuyun. Saya kagum dengan kesabarannya mengarahkan seni peran ini kepada semua pemain drama kebudayaan ini. Para pemainnya beragam profesi mulai dari pimpinan dan anggota DPRD, seniman, PNS, akademisi hingga wartawan turun tampil. Hasilnya semua pelakon menampilkan seni perannya dengan arahan dan direction dari mbak Yuyun. Sungguh kolaborasi yang luar biasa terbangun harmonis dan alamiah.

    Mendengar berita wafatnya adalah salah satu kabar yang sepertinya sulit diterima, baru beberapa saat berkomunikasi dengannya lalu kemudia mendengar dia meninggalkan kita semua. Suatu yang sulit diterima namun Tuhan berkehendak lain. Satu kata buat mbak Yuyun bahwa dia telah meninggalkan jejak kesenian dan berbudayaan tanpa sekat, melaju tanpa peduli atas suara miring padanya. Terus melaju hingga cita-citanya tercapai. Selamat berkarya dalam keabadian, Mbak Yuyun.

    Puisi karya Yuyun XP, —–in memoriam Yuyun XP ditulis 11 April 2020 —

    Ada kenangan peringatan 3 tahun perginya Yuyun XP seniman serba cepat ini, sehingga perlu kita renungkan juga puisinya.

    Cinta tanpa sakit dirasa

    Disaat corona datang..
    cintapun hadir tanpa direncanakan..
    saat itu akupun mulai belajar..
    betapa beratnya cinta sepihak.
    betapa indahnya bersyukur akan cinta.
    betapa inginnya terus menyinta.

    yang lebih indah tidak ada sakitnya rasa
    begitu indah menjalaninya…
    apakah artinya cinta tanpa bumbu mengelora..? tapi sungguh memang indah tiada duanya

    melihatnya tersenyum.. sungguh bahagia
    melihanya bicara sungguh terkesima..
    apalagi melihat kepandaiannya..
    melihat melihat.. tanpa mendekat…
    jaraklah penyebab cinta..
    hingga hari hariku terus berkarya..
    aku tidaj tahu berapa lama cinta akan bertahan
    tapi aku yakin hingga kelelahan bahagia menjauh sudah…

    Terima kasih Tuhan
    aku masih Engkau berikan cinta saat menua
    aku masih Engkau ajari menyinta tanpa lara..
    Meski tak akan pernah memiliki dia
    tapi ku kan bahagia.

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    WeCreativez WhatsApp Support
    Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
    👋 Hi, how can I help?