Art and Culturemaestro

In Memoriam Juma’ali seniman Wayang Wolak walik, catatan beberapa sahabat

Di Malang, hari ini minggu 5 Mei 2024 dalam suasana berkabung dalam dunia seni dan kebudayaan. Bagaimana tidak, dalam satu hari telah gugur dalam keabadian, dua orang seniman yaitu Juma’ali wayang wolak walik dan Yosa Batu Prasada. Untuk mengenang mereka, terekam dari berbagai media sosial sekelumit tulisan mengenangnya.

Raymond Valiant mengenang Alhmarhum Juma’ali sang wayang wolak walik.

Ia wafat dalam tidur, Ahad 5 Mei 2024, di tengah keceriaan teman-temannya yang tengah menikmati kopi. Siang itu, saat berada di warung, ia mengeluh karena mengantuk, lantas memilih tidur sejenak di kursinya. Setelah terlelap, ia pun berpulang dalam tidur.

Tidak ada kata-kata yang bisa digunakan mengantar kepulangannya. Selain rasa kehilangan yang mencekat. Bagi saya, Juma’ali, adalah seorang teman. Lebih dari itu, ia seorang seniman yang tekun berkarya di tengah masyarakat, rajin bergerak sebagai aktivis; ia seorang proletar sejati.

Lebih dari 30 tahun mengenalnya, dalam susah dan senang, membuat kepergiannya sulit dicerna nalar. Mungkin ini maksud Rainer Maria Rilke, tentang sesuatu yang ditinggalkan:

Wer jetzt allein ist, wird es lange bleiben, wird wachen, lesen, lange briefe schreiben und wird in den alleen hin und her unruhig wandern, wenn die blätter treiben.

Ia yang kini sendiri, akan demikian, terbangun, membaca, menulis surat panjang dan berkelana sendiri, ke sana dan ke mari di jalanan, di mana daun-daun terserak.

Bagi saya, Juma’ali adalah pelaku kehidupan, pejuang di jalan panjang yang acapkali sunyi. Kini, surat-surat panjang, berbagai bacaan hidup, keresahan dan lantang suaranya tak akan dibaca atau didengar lagi.

Ia sudah tidak memerlukannya lagi. Ia telah pulang. Swargi langgeng, Mas Juma’ali, Sumangga Gusti.

Wahyu Eko Setiawan -Sam WES

Hari Minggu apa ini? Kok berita duka datang bertubi-tubi. Belum sirna kesedihan karena Sam Yosa Batu pulang abadi tadi pagi, malah terdengar kabar Mbah Lek Joem juga menyusul pulang abadi sekarang ini. Duh Gusti…

Innalilahi wa innailaihi rojiun.
Sugeng tindak kasedan jati Sam Yosa Batu dan Mbah Lek Joem. Panjenengan berdua orang yang sangat luar biasa baik. Karya-karyamu mengabadi. Rutam nuwus Sam Yosa Batu dan Mbah Lek Joem.

Dua orang Seniman Malang Raya yang berbeda jalur dalam berkarya, tapi tetap satu dalam Menyebarkan Rasa Cinta dan Kasih Sayan

Makmun Mustofa Sulawesi Barat

Selamat jalan Sahabat/Kawan. Semoga amal ibadahmu menempatkan mu bersama Kanjeng Nabi. Tak ada lagi canda tawa yang renyah di group WA. Dari Sulawesi Barat, Saya hanya dapat mengirimkan do’a untukmu, dan semoga keluarga yang engkau tinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?