Pengetahuan, Pemahaman dan Perubahan Alam Bawah Sadar, catatan Nashir Ngeblues
Perjalanan mimpi seseorang ketika masih kecil, sangat lah sulit untuk dilupakan, pengalaman hidup masa kecil sangat menentukan orientasi kehidupannya saat dewasa, apalagi jika semasa remajanya juga mengalami sebuah pengalaman hidup yang mungkin pahit bagi dirinya.
Demikian juga lingkungan interaksinya semasa kecil hingga remaja, juga akan ikut mempengaruhi cara berpikir dan membangun mimpi kehidupannya.
Sadar atau tidak, mimpi masa lalunya itu akan seringkali lekat dengan keputusan perjalanan hidupnya. Ketika dia menghadapi suatu persoalan maka dia akan tiba-tiba kembali pada impian dan harapan masa lalunya.
Jika dia kehilangan seorang ibu, maka seorang anak akan berharap pada masa mendatang nya akan mendapati sosok yang seperti ibunya.
Demikian juga dengan seseorang yang kehilangan bapaknya, akan berharap me emukan sosok yang seperti bapaknya, jika dia berpikir sosok kebapakan itu adalah yang seumur bapaknya, maka dia tanpa tersadari akan selalu berusaha mendapatkan pendamping yang seumuran dengan bapaknya. Tapi jika dia melihat kebapakan itu adalah sifat, maka dia akan lebih cenderung mencari lelaki yang bersifat kebapakan, meskipun umurnya tidak harus setua bapaknya.
Dalam banyak kasus hal seperti diatas sangat banyak terjadi, dan alam bawah sadarnya akan selalu membawanya pada pilihan yang diangankan semasa kecil hingga remajanya.
Apakah itu salah ketika harus memilih pasangan yang seumuran bapaknya ?
Tidak, karena mungkin itu adalah kebutuhan perasaan kenyamanannya. Karena dulu seseorang itu merasakan kehilangan bapaknya.
Perjalanan pengetahuan dan pemahaman seseorang akan sangat menentukan perubahan dirinya. Pengetahuan dan pemahaman itulah yang akan merubah situasi alam bawah sadarnya yang selama ini menguasai dirinya. Maka pandangan dan pilihan akan segala sesuatunya akan berubah menjadi lebih esensial, bukan lagi fisikal.
Akan tetapi pengetahuan dan pemahaman itu tak akan pernah terjadi jika seseorang itu tidak berusaha untuk merubah dirinya menjadi lebih terbuka akan segala hal. Keterbukaan dalam proses belajar akan menjadikan seseorang itu mampu merubah dirinya menjadi lebih bijaksana dalam membaca persoalan hidup. Akan tetapi akan terjadi sebaliknya, ketika seseorang itu tak membuka diri dalam proses tersebut maka dia akan tetap menjadi sosok yang terjebak. Terjebak oleh masa lalu serta angan dan impian yang telah menguasai alam bawah sadarnya sejak masa kecil hingga remajanya.
Apakah kita telah bersiap untuk membuka diri agar masuk dalam ruang kebijaksanaan ataukah kita akan merasa puas dengan apa yang telah didapati saat ini ?.
Itu adalah pilihan setiap individu dalam proses menjalani kehidupannya.
Nashir Ngeblues