Daily lifeurban malang

Keluarga Besar Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) akan gelar rangkaian Peringatan 31 Juli 2023

Keluarga Besar Paguyuban Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) Jawa Timur ex. TNI Brigade 17 Detasemen 1 Pengurus Daerah Malang Raya, pada peringatan mengenang 76 tahun peristiwa pertempuran Jalan Salak Kota Malang akan menyelenggarakan serangkaian acara. Adapun acara yang akan digelar adalah Donor Darah, Sarasehan Perjuangan pelajar Pejuang TRIP, Jalan sehat dilanjutkan senam bersama Senam Kebaya Indonesia, Gowes sepeda rute napak tilas TRIP, Renungan Suci, Upacara Ziarah dan Tabur bunga. Seluruh rangkaian acara ini dilaksanakan mulai 15 Juli hingga 31 Juli 2023 di Malang.

Peringatan Pertempuran Jalan Salak tahun 2023 ini mengambil tema “Semangat Juang Para Pelajar Pejuang TRIP untuk Bela Negara selalu menjadi Inspirasi bagi Generasi Muda di Kota Malang. Sedangkan maksud dan tujuan diselenggarakannya peringatan ini adalah untuk mengenang jasa para Pahlawan TRIP Jatim yang telah gugur sebagai Pahlawan Bangsa dalam usia yang masih muda belia dengan semangat Patriotik yang sangat tinggi berusaha mempertahankan Kota Malang. Serta memberikan pelajaran kepada Generasi Muda bahwa dengan semangat perjuangan Patriotik yang pantang menyerah, kita harus terus mempertahankan dan membela Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah yang penghabisan.

Adapun rangkaian acara peringatan 76 Tahun pertempuran Jalan Salak ini akan diawali dengan kegiatan Donor darah pada Sabtu 15 Juli 2023 di kantor UDD PMI jalan Bruing nomor 10 Malang mulai jam 08.00 wib sampai selesai. Khusus bagi 30 orang pendonor darah yang berhasil diambil darahnya akan mendapatkan souvenir cantik. Kegiatan donor darah ini terbuka untuk umum dan keluarga besar TRIP, bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia cabang Kota Malang.

Sedangkan acara Sarasehan Perjuangan Pelajar Pejuang TRIP akan dilaksanakan pada Sabtu 29 Juli 2023 mulai pukul 07.30 hingga 11.30 di aula Museum Brawijaya jalan Idjen Boulevard nomor 25A Malang. Kegiatan ini akan menghadirkan generasi muda yakni perwakilan pelajar SMP dan SMA seKota Malang dan masyrakat umum. Pada sarasehan TRIP ini akan menampilkan narasumber yaitu Letkol Kav. Tutur Suwantoro, S.Pd., M. I. P (Kalakjarah Dam V Brawijaya), Dukut Imam Widodo (penulis buku TRIP), DR. Reza Hudiyanto, M.Hum (akademisi UM) dan Cone kustarto Djarot, S.Pd (saksi Pelaku Sejarah, G2 TRIP). Kegiatan akan dipandu oleh Agung H Buana (mantan TACB kota Malang 2016-2021). Direncanakan Sarasehan akan dibuka oleh Panglima Kodam V Brawijaya bersama Komandan Bintaldam V Brawijaya. Sarasehan tersebut dimaksudkan untuk mewariskan nilai-nilai kejuangan TRIP kepada generasi penerus khususnya para siswa pelajar.

Selanjutnya pada Minggu 30 Juli 2023 bertempat di depan Monumen Pahlawan TRIP pada pukul 07.00 wib hingga 11.00 wib akan dilaksanakan Senam pagi, Jalan Sehat dan Gowes rute perjuangan TRIP. Kegiatan ini diikuti oleh keluarga besar TRIP dan masyarakat umum dengan pakaian bernuansa merah putih. Acara ini bekerja sama dengan Senam Kebaya Indonesia (SKI) dan komunitas gowes Malang.

Gowes Rute Perjuangan TRIP akan diawali start di Monumen Pahlawan TRIP dengan melewati jalur jl. Jakarta – Jl. Bandung – Jl. Brigjen. Slamet Riyadi – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Kahuripan – Alun² Tugu. Selanjutnya di Balaikota beristirahat bersama lalu dilanjutkan melewati Jl. Majapahit – Jl. Basuki Rahmat – Jl. Semeru – Jl. Arjuno – Jl. Kawi – Jl. Ijen (putar balik) – Jl. Kawi – Taman Slamet – Jl. Sindoro – Jl. Sumbing – Jl. Semeru – Jl. Ijen (belok kanan) – Jl. Kawi – jl. Panderman – Jl. Pandan – Jl. Pulosari – Jl. Simpang Wilis – Jl. Gede – Jl. Pahlawan TRIP – finish ( Monumen Pahlawan TRIP). Total jarak tempuh yang akan dilalui kurang lebih 10 kilometer.

Dalam rangka mengenang 76 tahun Pertempuran Pelajar Pejuang TRIP 31 Juli 1947 di Jalan Salak Malang, secara rutin juga dilakukan acara Renungan Suci pada Minggu tanggal 30 Juli 2023 pukul 20.00 -22.00 wib dan Upacara Ziarah dilanjutkan Tabur bunga pada Senin 31 juli 2023 pukul 08.00-10.00 wib di Monumen Pahlawan TRIP. Kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengenang gugurnya 35 orang TRIP pada pertempuran Jalan Salak yang heroik. Jenazah para pahlawan ini dimakamkannya dalam satu liang lahat yang dikala itu masih mereka masih pada usia remaja yaitu usia 14-19 tahun.

Untuk melestarikan Monumen Pahlawan TRIP ini Pemerintah kota Malang telah mengeluarkan Surat Keputusan Walikota Malang nomor ; 188.45/220/35.73.112/2008, tanggal 5 Mei 2008, bahwa lokasi dimakamkannya pahlawan TRIP ditetapkan menjadi Kawasan Benda Cagar Budaya Kota Malang, yaitu sebuah Monumen Pahlawan TRIP yang terletak di Jalan Pahlawan TRIP Malang.

Peristiwa pertempuran pada tanggal 31 Juli 1947 di Jalan Salak, dikenal juga sebagai “Peristiwa Pertempuran Jalan Salak 31 Djuli 1947”.
Sehingga rutin setiap tahunnya Keluarga Besar Paguyuban MAS TRIP JATIM selalu mengenang dan memperingatinya, dengan mengadakan Ziarah dan Tabur Bunga bersama, diawali dengan kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Malang.

Diawali dengan adanya peristiwa Agresi Militer Belanda I di tahun 1947, adalah merupakan ancaman bagi kota Malang yang memiliki nilai strategis untuk dijadikan Pangkalan Militer Belanda. Mendengar berita masuknya Tentara Belanda yang tergabung dalam Marine Brigade itu seluruh pasukan TNI dan laskar-laskar lain di kota Malang, tak terkecuali dengan Pasukan TRIP pun tidak rela kotanya akan diduduki oleh Pasukan Belanda.

Dengan bermodal semangat patriotik yang tinggi, pasukan Pelajar PejuangTRIP yang terdiri dari prajurit-prajurit muda usia antara 14-19 tahun tersebut, tak gentar ikut juga berperan dan berjuang dalam mempertahankan kota Malang. Namun akibat pertempuran yang tidak seimbang antara Pasukan Belanda yang bersenjata lengkap dengan Pasukan TRIP yang hanya bersenjatakan seadanya saja, maka terjadilah suatu pertempuran yang sangat sengit diantara keduanya, yang terjadi pada tanggal 31 Juli 1947, di Jl. Salak, Malang.

Mereka Pasukan TRIP yang lebih dikenal dengan sebutan Pelajar Pejuang TRIP (Tentara Republik Indonesia Pelajar) diberondong peluru oleh Pasukan Belanda, dan bahkan Komandan TRIP Soesanto tewas dan dilindas Am-trac (tank). Selanjutnya pertempuran tak seimbang itu mengakibatkan gugurnya 35 orang “Pelajar Pejuang TRIP” sebagai Pahlawan Bangsa di sepanjang Jalan Salak. Setelah pertempuran tersebut berakhir, ke 35 jasad para Pelajar Pejuang TRIP oleh masyarakat setempat dimakamkan secara masal dalam satu liang lahat dengan “diberi tanda batang pisang”.

Tahun 1959, makam tersebut dibenahi dan dijadikan Taman Makam Pahlawan, serta diresmikan dengan pemasangan Prasasti berupa pahatan tulisan tangan dan tanda tangan “asli” Presiden RI-1 Bapak Ir. Soekarno, yaitu bertepatan pada Hari Pahlawan, 10 November 1959. Atas dasar pertempuran tersebut dan banyaknya korban dari Pelajar Pejuang TRIP yang gugur disana, maka oleh Pemerintah Kota Malang nama Jalan Salak yang berada dalam wilayah nama gunung-gunung tersebut, dirubah menjadi Jl. Pahlawan TRIP.

Wakil Ketua TRIP Pengurus Daerah Malang Herry Tjahyono yang akrab disapa Kelik ini menyatakan bahwa peringatan 76 tahun peristiwa pertempuran jalan Salak ini adalah upaya pewarisan nilai sejarah kepada generasi muda penerus bangsa. “Walaupun peristiwa ini telah terjadi 76 tahun silam namun semangat perjuangan Pelajar Pejuang TRIP harus tetap membara,”ungkapnya. Apalagi semboyan perjuangan TRIP yang diwariskan adalah Perjuangan Kuteruskan sampai akhir Jaman.

Sementara itu ketua panitia peringatan 31 Juli 2023 yaitu Budi Antono menambahkan bahwa sebagai generasi penerus TRIP Jawa Timur akan terus mengingat perjuangan para pelajar pejuang TRIP yang telah rela berkorban melawan Belanda sampai meregang nyawa. “Perjuangan ini harus terus tumbuh dan berkembang bagi generasi penerus, apalagi perjuangan kita sekarang tidak lagi angkat senjata namun berjuang di era digital,” pungkasnya. Dia juga berpesan bahwa kegiatan peringatan 76 tahun pertempuran Salak ini akan sukses lancar terlaksana dengan bantuan dan dukungan semua pihak. “Kami juga sudah berkordinasi dengan Pemerintah Kota Malang untuk menjadikan peristiwa pertempuran jalan Salak yang megakibatkan gugurnya 35 TRIP tersebut menjadi bagian dari kurikulum muatan lokal bagi pendidikan dasar,” kata Budi Antono di Balaikota Malang (4/7/2023).

Disisi lain Pemerintah Kota Malang akan menjadikan peringatan 31 Juli menjadi bagian dari Peringatan Hari-hari Besar Daerah (PHBD) setelah melalui kajian akademis yang komprehensif. Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Santoso yang mewakili Walikota Malang saat menerima delegasi TRIP PD malang raya menyambut baik maksud dan tujuan pertemuan tersebut. “Kota Malang adalah kota Pelajar yang musti mewarisi nilai-nilai kejuangan Pelajar Pejuang TRIP sehingga perlu peringatan khusus untuk melestarikan peristiwa heroik tersebut,” (Djaja)

Informasi lebih lanjut dan dukungan untuk rangkaian kegiatan TRIP ini dapat menghubungi Retno +62 821-4292-6717 serta dapat membantu melalui Rekening Bank Mandiri An. paguyuban Mas TRIP PD Malang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?