Seblak Sampur, Desruption Rhenald Kasali, Membaca ” Birokrat vs Corporate “, Catatan Win Ekram
Membaca Rhenald Kasali ” Desruption” bisa jadi pengkayaan atas pemahaman sesuatu. Bisa menjadi pembuka atas kerangka pikir pemahaman hal-hal sekitar kita. Sebagai contoh untuk memahami dan memperbandingkan mindset atau kerangka pikir atas kalangan birokrat dengan kalangan pengusaha atau corporate.
Mindset birokrat dipahami atas beberapa ciri-ciri khusus yakni. (1) Terikat waktu dan tempat dalam berkarya. (2) Berkarya kalau ada anggarannya semata. (3) Memandang Media Sosial sebagai hiburan pribadi dan gaya hidup. (4) Kecenderungan membuat alasan atas sesuatu hal yang tak dikerjakan. (5) Cenderung tidak dapat menerima perubahan dan lebih defensif mempertahankan norma lama. (6) Cenderung menutup kemungkinan adanya kreativitas.
Hal ini tentu berbeda dengan kerangka pikir atau mindset yang dialami oleh kalangan pengusaha dan corporate. Sebut saja beberapa hal yang mempengaruhi pola pikirnya, antara lain. (1) Menyadari Teknologi informasi telah membuat jarak dan waktu mati. Antar manusia terhubung setiap waktu tidak terikat tempat dan waktu. (2) kecenderungan lebih Proaktif. (3) Setiap masalah termasuk anggaran harus diatasi dengan Ide, Inisiatif, kepercayaan dan reputasi. (4) Media Sosial sebagai alat menangkap aspirasi, komunikasi, alat bantu berkarya, dan sebagai alat bantu berinovasi. (5) kecenderung mencari solusi dan terbuka pada perubahan. Serta berorientasi pada hasil dan proses dan mengedepankan kreativitas.
Lalu bagaimana kita sebagai pengkarya seni bersikap. ??? Sebuah pertarungan tersendiri memang. Salam Seblak Sampur !!