Seputar Pandangan Sosial di Lingkungan Pemerintah Desa, Catatan Yustian Ulfantya
Pandangan sosial di lingkungan pemerintah desa mencakup bagaimana interaksi antara masyarakat, pemerintahan desa, serta kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat itu sendiri berlangsung.
Pemerintah desa, sebagai institusi yang langsung berhubungan dengan warganya, memiliki peran penting dalam membentuk dan mempertahankan hubungan sosial yang ada di tingkat desa.
Berikut adalah beberapa pandangan sosial yang dapat dijumpai di lingkungan pemerintah desa:
Keterbukaan dan Partisipasi Masyarakat
Pemerintah desa biasanya lebih mudah diakses oleh masyarakat dibandingkan dengan pemerintah di tingkat yang lebih tinggi.
Pemerintah desa diharapkan untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat, serta melibatkan mereka dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan. Pandangan sosial ini sering terwujud dalam mekanisme musyawarah desa. Atau forum-forum warga untuk membahas masalah sosial, ekonomi, dan pembangunan desa.
Struktur Sosial dan Kelas Masyarakat
Di Desa ada struktur sosial yang sangat kental, ada kelompok yang lebih dominan atau memiliki kedudukan lebih tinggi. Seperti halnya tokoh adat, kepala desa, atau keluarga-keluarga tertentu yang memiliki pengaruh besar. Ada juga kelompok yang lebih rendah secara sosial atau ekonomi seperti petani miskin, buruh, atau kelompok marginal lainnya.
Pandangan sosial ini dapat memengaruhi hubungan antarwarga dan memengaruhi kebijakan pemerintah desa dalam hal bantuan sosial, atau program pemberdayaan.
Keterkaitan Antara Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat
Di lingkungan desa, kepala desa dan perangkat desa sering kali memiliki hubungan yang erat dengan tokoh masyarakat, baik itu tokoh agama, tokoh adat, atau pemimpin kelompok masyarakat tertentu.
Tokoh-tokoh ini sering kali menjadi jembatan antara pemerintah desa dengan warganya. Dan mereka memainkan peran penting dalam membentuk pandangan sosial terhadap kebijakan dan program desa.
Solidaritas Sosial dan Gotong Royong
Solidaritas sosial dan nilai gotong royong sangat kental dalam kehidupan desa.
Masyarakat desa umumnya memiliki kebiasaan untuk saling membantu dalam kegiatan sosial. Seperti kerja bakti, pembangunan fasilitas umum, atau mengurus acara-acara desa. Pemerintah desa sering kali memanfaatkan budaya ini untuk mendukung keberhasilan program-program pembangunan.
Perselisihan Sosial dan Ketidaksetaraan
Di sisi lain ada juga kenyataan bahwa struktur sosial yang ada di desa sering kali menciptakan ketidaksetaraan sosial dan ketegangan antar kelompok.
Ketimpangan antara kelompok yang lebih kaya dengan kelompok yang lebih miskin dapat menimbulkan perasaan tidak puas atau kecemburuan sosial.
Pemerintah desa sebagai pihak yang bertugas mengelola dana desa dan program pembangunan. Seharusnya berada di posisi yang adil untuk menyeimbangkan kepentingan berbagai pihak.
Peran Agama dan Kepercayaan
Di banyak desa, agama memegang peranan penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Kepala desa dan perangkat desa sering kali berinteraksi dengan tokoh agama dalam mengambil keputusan sosial dan kebijakan.
Pandangan sosial ini dapat memengaruhi pola hubungan antar warga desa, terutama dalam hal moralitas dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Di beberapa tempat, tokoh agama juga memiliki pengaruh besar dalam menentukan kebijakan desa.
Perubahan Sosial dan Modernisasi
Seiring dengan perkembangan zaman dan masuknya teknologi, perubahan sosial di desa juga semakin terasa.
Pemerintah desa berperan dalam membantu masyarakat beradaptasi dengan perubahan ini. Namun terkadang ada resistansi terhadap perubahan, terutama dari kelompok masyarakat yang lebih konservatif.
Pandangan sosial ini sering kali menciptakan ketegangan antara generasi muda yang lebih terbuka terhadap perubahan dan generasi tua yang lebih mempertahankan tradisi.
*) mahasiswa Prodi PPKn Universitas PGRI Kanjuruhan Malang
