Kelas Membaca di Rumah Budaya Ratna
Dunia literasi di Kota Malang mengeliat lebih bergairah. Rumah Budaya Ratna merupakan salah satu dari sekian pusat literasi bagi warga kota Malang. Sejak di resmikan pengoperasiannya, RBR kependekan dari Rumah Budaya Ratna seolah menjelma menjadi oase baru. Berlokasi di jalan Diponegoro nomor 3 Klojen Kota Malang, RBR mengenalkan Kelas Membaca.
Kali ini kelas membacanya bertemakan sebuah buku berjudul Pecinan Kota Malang karya Ratna Indraswari Ibrahim. Buku yang berhalaman 156 lembar ini merupakan salah satu buku karya Ratna yang fenomenal. Dirilis pada 1 April 2008 dan disebarluaskan ke berbagai perpustakaan dan taman bacaan. Menceritakan kisah keluarga pecinan di Malang yang akhirnya merantau ke kota lain dan kembali ke kota Malang dalam situasi yang berbeda.
Untuk mendapatkan pendalaman atas situasi pecinan dimasa itu, dua orang narasumber akan membahasnya. Pembahas buku Pecinan Kota Malang esok pada 7 September 2024 pukul 15.00 adalah Putriyana Asmarani, seorang penulis esai dan cerpen. Tidak ketinggalan sejarawan M.Dwi Cahyono sekaligus arkeolog dan antropolog turut serta.
Kegiatan kelas membaca ini terbuka untuk umum. Cukup beli secangkir kopi kita dapat menikmati ulasan kedua narasumbernya.
Pendirian Rumah Budaya Ratna merupakan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan warisan Ratna Indraswari Ibrahim. Warisan yang dimaksud mencakup peninggalan secara fisik dari Ratna Indraswari berupa buku-buku koleksinya dan karya-karyanya, baik yang telah diterbitkan maupun masih tersimpan dalam laci rak dan komputer.
Spirit kehidupan dan berkarya Ratna Indraswari dalam berbagai bidang kerap kali menjadi inspirasi bagi koleganya maupun masyarakat luas. Hal itu dibuktikan dengan berbagai penghargaan dalam berbagai bidang, baik sastra, kepermpuanan, berkaitan dengan penyandang cacat, lingkungan, dan tak kurang dalam bidang politik.
Spirit pluralitas Ratna Indraswari Ibrahim, merupakan salah satu bagian yang harus menjadi dasar berdirinya Rumah Budaya Ratna ini. Interaksi Ratna dengan berbagai bidang dan pelaku-pelaku lintas disiplin telah memberikan dorongan tersendiri sebagai upaya pendirian Rumah Budaya Ratna.
Pendirian Rumah Budaya Ratna jelas merupakan upaya mengalirkan amal-amal beliau semasa hidup, sehingga segala aktifitas Rumah Budaya Ratna diharapkan menjadikan do’a yang mengalir seperti aliran air bening yang menyegarkan beliau di alam akhirat.
Maka, upaya ini akan memperoleh hasil yang diharapkan ketika dikelola dengan ketulusan, kebersamaan, keterbukaan, netralitas, dan profesionalitas. Demikian halnya dengan dukungan yang mengalir dari Keluarga Besar Ratna Indraswari Ibrahim, kolega, teman, kerabat beliau. (AM)
Kegiatan ini didukung: @doorsplus.water
Mitra: Deklik Kayutangan, Griyaajar Citralekha
Media partner: Malang Retro, MalangRaya.co, Pagak TV