Art and Culturehistory

Gerakan Balaikota Menulis beri kado Buku 110 tahun Kota Malang

Gerakan Balaikota Menulis adalah sebuah gerakan kesadaran untuk peningkatan kapasitas dan pengembangan literasi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Kesadaran dalam berliterasi menjadi sebuah keinginan bersama untuk berbuat sesuatu bagi kota Malang tercinta.

Dalam rangka memperingati 110 tahun Kota Malang, kurang lebih 22 orang ASN Penulis mencoba memberikan warna literasi berupa penulisan Buku Balaikota Malang untuk menjadi Gerakan Literasi bagi ASN untuk Kota Malang. Buku setebal 202 halaman ini dilaunching bersamaan dengan Upacara peringatan hari Ulang Tahun Kota Malang yang ke 110 tahun pada tanggal 1 April 2024. Disela-sela acara tambahan setelah upacara, Pj. Walikota Malang memberikan buku Balaikota Menulis ini kepada para undangan khususnya Forkompinda.

Koordinator ASN Penulis Gerakan Balaikota Menulis, Agung H Buana menyatakan bahwa Penulis berasal dari berbagai perangkat daerah dilingkungan Pemerintah Kota Malang. ” Penulis Buku Balaikota Menulis bertugas di Sekretariat Daerah, Bappeda, Dinas Perpusda, Satpol PP, Kelurahan hingga para pengajar Guru SD.” ujar pria yang sehari-hari bertugas di Bappeda. Dalam buku Balaikota Malang ini tak ketinggalan para mantan Walikota sejak tahun 2003- sekarang, juga berkenan menulis. “Bapak Pj Walikota Dr. Ir. Wahyu Hidayat, Pak Peni, Abah Anton dan pak Sutiaji memberikan tulisan yang layak diketahui oleh masyarakat Kota Malang,” tegas Agung. Gerakan Balaikota Menulis ini sendiri diharapkan dapat menginspirasi dan ada suri tauladan dan contoh berliterasi telah ditunjukan oleh para pimpinan Kota Malang.

Buku Balaikota Menulis ini berisikan tema-tema menarik yang ringan, menampilkan sisi lain dari sudut pandang ASN terhadap kotanya. Mulai dari perkembangan kota sejak tahun 1914 hingga sekarang 2024. Tema seperti Bouwplan dan perkembangan sejarah kota masih menjadi pilihan dari penulis buku ini. Tak ketinggalan juga beberapa info terkini yang bisa menjadi referensi bagi pembaca khususnya warga kota Malang. Beberapa judul yang menarik disimak adalah Menguri-uri Bouwplan, Relasi spasial Kartografi dan kesejarahan Kota Malang hingga memahami Kota Malang dari data. Beragamnya tulisan ini menunjukan dinamika perkembangan masyarakat kota itu sendiri. Tema Boso Malangan hingga kuliner Orem-orem juga jadi hal yang menarik.

Ratri Hendrowati salah seorang penulis memberikan harapan atas terbitnya buku Balaikota Menulis dapat menjadi kado ulang tahun kota Malang yang ke110 tahun. “Semoga Gerakan Literasi Balaikota Menulis ini dapat menginspirasi warga kota, kedepan Kota Malang dapat tumbuh berkembang menjadi Kota Literasi yang berkelas dan selaras menuju Indonesia Emas.” ujarnya bersemangat.

Selamat ulang tahun kota Malang ke 110 tahun, jaya dan berselaras untuk kota Malang berkelas, Verba volant, scripta manent (djaja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?