Setahun wafatnya Yongki Irawan dalam Kenangan Sahabat
Rasa kehilangan pada tokoh seniman Yongki irawan sepertinya tak pernah berakhir. Berbagai kenangan di mata sahabat turut memperingati setahun wafatnya. Berikut beberapa kesan dan kenangan yang dapat tersajikan untuk almarhum.
Abdul Malik, penulis – budayawan
Pak Yongki Irawan sosok yang memiliki daya kepekaan kemanusiaan sangat tinggi. Sangat jarang Pak Yongki Irawan berpangku tangan apalagi pura-pura tidak peduli, ketika mengetahui ada seniman, budayawan yang sedang membutuhkan bantuan. Hari ini (28/3/2024) setahun Pak Yongki Irawan berpulang.
Pak Yongki Irawan sosok yang memiliki daya kepekaan kemanusiaan sangat tinggi. Sangat jarang Pak Yongki Irawan berpangku tangan apalagi pura-pura tidak peduli, ketika mengetahui ada seniman, budayawan yang sedang membutuhkan bantuan. Hari ini setahun Pak Yongki Irawan berpulang. Doa terbaik untuk Beliau.
Taufik Saguanto, Komite Ekonomi Kreatif
Di mata saya Mbak Yogi adalah sosok yang sangat menyenangkan diajak berbagi tentang banyak hal, apapun yang beliau lakukan pada dasarnya adalah untuk kepentingan orang banyak, dan kepedulian sosial yang sangat tinggi. Dan hal yang selalu beliau bawa kemana-mana dan konsisten selalu disampaikan dalam banyak kesempatan mengenai apa yang beliau tekuni, yaitu Nyai putut… di satu tahun sudah kepergian beliau pun, kadang reflek mulut ini berkata untuk mencari Mbah Yongki, saat ada perlu dengan sosok Sepuh, tanpa sadar kita masih menyebut dan mencari Mbah Yongki, sungguh sosok ini benar-benar melekat erat dalam ingatan dan hati kita.
Tjandra Purnama Edhi, owner Soak Ngalam
Almarhum Mbah Yongki yang saya kenal sebagai sosok yang cukup luas pemahamannya terhadap Seni Budaya serta cerita rakyat Malang. Almarhum Mbah Yongki sosok yg mampu total berekspresi dalam seni budaya.
Arca tatasawara, group musik etnik
Mbah yongki irawan adalah Tokoh Seniman budaya yang sanggup merangkul semua golongan serta mempunyai banyak jaringan.
Pilot bambu gila dan nyi puthut yang di cintai banyak orang karena sikapnya yang humble dan low profile
Agung H Buana, ASN Pemkot Malang
Kenangan pada kesetiaan dan komitmen Almarhum Mbah Yongki Irawan untuk dunia kesenian serta kebudayaan, bagaikan air sungai yang mengalir deras tanpa jeda. Segala tingkah lakunya dipersembahkan pada pencapaian keseimbangan berkebudayaan. Sebagai tokoh seniman tari yang multi talenta, beliau menjadi panutan bagi semua yang mengenalnya.
Teringat pada kegigihannya memperjuangkan ragam bentuk udheng dan motif batik malangan serta seni pertunjukan Nyi Putut adalah kerja kebudayaan yang tak berujung. Konsistensi dan kesabarannya luar biasa untuk memperjuangkannya. Beberapa bulan sebelum wafatnya, semua tanggungjawabnya pada keluarganya ditunaikan dengan luar biasa. Mungkin dia berfirasat bahwa sepeninggalnya, semua keluarga bisa tetap tenang dan tentram. Sungguh manusia pilihan yang luar biasa.
Matur nuwun Mbah Yongki buat pengabdiannya pada kebudayaan dan kesenian.
Agus Wayan, seniman musik, Arca Tatasawara
Saya Sangat kehilangan sosok keluarga yang sama-sama berjuang di edukasi seni. Terakhir pertunjukan njenengan Nyai Putut dan Bambu gila bersama saya ditemani acara Pertunjukan Kenduri Blitar. Setelah beberapa hari setelahnya itu, njenengan pergi untuk selamanya meninggalkan kenangan berproses ide pertunjukan dan kebaikan-kebaikan luar biasa njenengan.
Maaf mbah,malam ini kami tidak bisa membawakan musik tazim yang selalu mengiringi njenengan di setiap pertunjukan
Mey Saphira, penari – sanggar budaya renaissance
Beliau selain seniman, merupakan sosok pelaku budaya tradisi, yaitu budaya lokal. Maka gelar “Budayawan” yang disemangatkan tidaklah berlebihan.
Sepak terjangnya di dalam dunia seni diterjuni sejak muda. Baik teater, tari, Ludruk, Pencak Dor. bahkan di lingkup Malang Raya nama beliau tidak asing lagi.
Di dunia spiritual didedikasikan melalui permainan dolanan “Nyai, Nyai Puthut”.
Yang dikemas untuk agar generasi muda memiliki jiwa kemandirian yang tidak ber-halusinasi.
Demikian hari ini “Beliau” sudah berpulang dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Tetapi apa yang telah dilakukannya sebagai dharma baktinya kepada Bangsa ini, semoga menjadi siraman untuk tumbuhnya generasi-generasi baru yang selalu berdedikasi untuk ikut menjaga lestari dan berkembangnya akar budaya lokal. Rahayu.
Panji Laras Svara – group musik
kala itu teringat pada saat dini hari kami mendapat kabar, keluarga tercinta kami telah berpulang dipeluk Bumi. Sedih mendalam. Karena sosok beliau sangat berarti di pertunjukan kami. Sering berjalan bersama, hingga Banyuwangi dan Tulungagung. Beliau sosok yang sangat energik dan selalu membawa aura positif. Kami yakin akan bertempat di alam kasedan jati. Panji Laras Svara berhutang rasa pada njenengan Mbah.
Wahyu Eko S, pegiat seni budaya
Tadi malam, mengajarkan bahwa sangat begitu tipisnya batas antara kebahagiaan dan kesedihan, antara sukacita dan dukacita. Ketika semuanya itu bersatu dalam Ruang Keabadian, hanya satu yang ada: Dia Yang Maha Kuasa. Sugeng tindak Mbahku
Matur sembah nuwun sanget atas semua pelajaran, kebahagiaan dan ajaran-ajaran kehidupan. Swargo Langgeng Mbahku