Paripurna Dan Cinta, catatan Nashir Ngeblues
Kekayaan seringkali membawa seseorang untuk menjadi lupa diri, karena dengan kekayaan itulah seseorang akan menikmati apa saja yang mereka inginkan (hawa nafsu). Sehingga yang terjadi akhirnya melupakan kebutuhan hati nurani, kebutuhan jiwa dan kebutuhan sukmanya.
Nurani, Jiwa, Sukma adalah alam ruh yang tidak sama kebutuhannya dengan fisik. Maulana Rumi memberikan gambaran bahwa jika makanan fisik itu adalah masakan seprti Rawon, Nasi Padang dll. Maka makanan ruh adalah masakan Dzikir dengan berbagai bentuk dan lafadznya. Dan dzikir dan lafadz tersebut akan membersihkan mata hati, sehingga mata hati akan lebih mudah dalam mempengaruhi pikiran dan pikiran akan bergerak melakukan kebaikan atau perilaku dalam kehidupan sosial manusia.
Dalam pandangan yang lain Pujangga dan Filosof Jawa Ronggowarsito mengingatkan dengan Sak Begja-Begjane wong Begja, isih Begja wong kang Iling lan Waspada. Seberuntung-beruntungnya orang yang mendapatkan kekayaan, masih beruntung orang yang sadar dan waspada. Sadar akan fungsi dirinya sebagai manusia dan makhluk Allah dan waspada akan sikap perilaku serta lingkungan yang akan mempengaruhi sikap perilaku kesadarannya.
Maka sejatinya bahwa materi itu bukanlah sebuah tujuan dalam kehidupan manusia, karena tujuan sejatinya kehidupan manusia adalah menjalankan nilai kebaikan bagi sesama makhluk yang lain sesuai dengan yang diajarkan oleh Allah.
Materi adalah godaan bagi manusia agar mereka lupa akan esensi tujuan hidupnya. Ketika manusia terjebak dalam kehidupan alam materi, maka dia akan kehilangan esensi tujuan hidupnya. Sehingga dalam perilakunya akan cenderung pada hal-hal yang bersifat materi yang semua itu akan membuat mata hatinya tertutup oleh debu tebal yang diakibatkan oleh perilaku materialisnya.
Mata hati yang tertutup debu tebal materialisme itu akan memperlemah kemampuan hati untuk mengisi akal pikiran, sehingga akal pikiran akan dikuasai oleh hawa nafsu (materilaisme), akibatnya perilaku sosialnya menjadi sangat buruk atau selalu melakukan tindakan-tindakan yang minor.
Karenanya setiap orang haruslah memahami fungsi-fungsi tersebut. Agar ketika mereka mendapatkan materi yang cukup tetap mampu menjaga kesadaran dan kewaspadaannya terhadap jebakan-jebakan materialisme.
Sehingga ketika seseorang itu tetap berada pada kesadaran yang baik ditengah kemampuan materinya. Maka mereka tidak akan kehilangan esensi tujuan hidupnya sebagai manusia. Dan tetap bisa menjalankan fungsinya dengan baik sebagai manusia dalam kehidupan.
Ketika seseorang telah berada diruang kesadaran dan kewaspadaannya dengan baik, maka mereka akan menuju dan berada diruang yang telah Paripurna dalam proses mencari kesejatian hidupnya.
Dan dari keparipurnaan itu, mereka akan mendatangi dan menemui Tuhannya dengan Cinta.
Paripurna
Dengan sutra
Aku belajar membunuh ego ku
Dengan cinta
Aku menyembah Tuhan ku
Nashir Ngeblues