Sejarah Universitas Brawijaya Malang
Universitas Brawijaya didirikan oleh Paduka Yang Mulia Presiden Republik Indonesia melalui kawat no. 258/K/61 dikirim pada tanggal 11 Juli 1961 yang dibacakan oleh Menteri/ Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung Hadji Ruslan Abdulgani. Pada peristiwa tersebut diberikan nama BRAWIDJAJA oleh Ir. Soekarno pada Universitas Kota Praja Malang dalam Dien Natalis I tanggal 10 Juli 1961. Sebelumnya ada 3 alternatif nama yaitu Tumapel, Kertanegara dan Brawijaya yang diajukan untuk dipilih presiden.
Keberadaan Universitas Brawijaya Malang tidak lepas dari keberadaan Universitas Kota Praja Malang (Gemeentelyke Universiteit) yang didirikan pada 10 Mei 1957 atas inisiatif Soeradji Djojopranoto bersama pejabat dan tokoh terkemuka di Malang dalam sebuah perbincangan. Selanjutnya pada 28 Mei 1957 ditandatangani Yayasan Perguruan Tinggi Malang dengan akte notaris nomor 48. Dengan demikian untuk melengkapi keberadaan Universitas Kota Praja Malang maka pada 1 Juli 1957 lahirlah Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Kota Praja Malang sebagai modal pertama pendirian universitas.
Sehingga DPRD Kota Praja Malang pada 19 juni 1958 diambil keputusan mengakui Perguruan Tinggi Hukum dan Pengetahuan Masyarakat sebagai Perguruan Tinggi milik Kota Praja Malang. Pada 1 Juli 1960 diresmikan berdirinya Universitas Kota Pradja Malang meliputi Fakultas hukum dan Pengetahuan masyarakat, Fakultas Administrasi Niaga dan Fakultas Pertanian.
Pada 12 oktober 1961 didirikan Yayasan Universitas Malang dengan akta notaris nomor 11, dimana atas instruksi menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Prof. Iwa Koesoemasoemantri menunjuk Koesno Soeratmodjo, Walikota Praja Malang sebagai ketua yayasannya. Selanjutnya pada 26 oktober 1961 atas restu Menteri P.T.I.P ditambahan lagi Fakultas Kedokteran hewan dan Peternakan.
Dalam pertemuan antara Menteri P.T.I.P Prof. Iwa Koesoemasoemantri, Pangdam VIII Brawidjaja, Gubernur Jawa Timur, pimpinan Universitas Brawijaya, Universitas Airlangga dan Universitas Tawang Alun pada 7 Juli 1962 dinyatakan bahwa status Universitas Negeri pada Universitas Brawijaya dapat diterima pemerintah pusat, pelaksanaannya dilaksanakan pada akhir tahun 1962 atau awal 1963.
Sehingga pada akhirnya pada 5 Januari 1963 oleh Menteri P.T.I.P disampaikan status negeri bagi Universitas Brawijaya melalui Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan llmu Pengetahuan nomor 1 tahun 1963. Hal ini tentu juga merupakan kehormatan bagi warga Kota Praja Malang. Kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 196 Tahun 1963 tertanggal 23 September 1963.
Dalam naungan Universitas Brawijaya saat itu terdiri dari (1) Fakultas Hukum dan pengetahuan masyarakat (2) Fakultas Ekonomi (3) Fakultas ketatatnegaraan dan ketataniagaan (4) Fakultas pertanian dan (5) Fakultas kedokteran hewan dan peternakan. Disamping itu Univeristas Brawijaya memiliki beberapa fakultas di Jember yaitu (1) Fakultas kedokteran (2) Fakultas Sosial dan Politik (3) Fakultas Ilmu Pendidikan. Selanjutnya di Malang pada tahun ajaran 1963-1964 dibuka Fakultas teknik dangan jurusan Sipil dan jurusan Mesin.
Selain di Jember, Universiras Brawijaya juga memiliki Jurusan Perikanan laut di Probolinggo dan Fakultas ketatanegaraan dan ketataniagaan di Kediri. Sedangkan saat itu Pimpinan Universitas Brawijaya tahun 1963-1965 dengan sebutan Presiden Universitas/Rektor yaitu H. Doel Arnowo yang dibantu Pembantu Rektor I Ir. Moeljadi Banoewidjojo. Sedangkan Pembantu Rektor II adalah Drh. Koesno Dwidjosoemarno dan Pembantu Rektor III yaitu Drs. Ruspana.
Selanjutnya Rektor Universitas Brawijaya tahun 1966 dengan sebutan Ketua Presidium bertugas menormalisasi kehidupan kampus adalah Brigjen dr. Eri Soedewo yang merangkap pejabat rektor Univeristas Airlangga dan Ketua Presidium IKIP Malang dan IKIP Surabaya. Pada era 1966-1969 jabatan rektor universitas dijabat oleh Mayor Jenderal Moejadhi yang merupakan rektor berwatak keras berlatar belakang pasukan khusus RPKAD.
Berturut-turut yang menjadi rektor Universitas Brawijaya dari masa ke masa selanjutnya adalah sebagai berikut yang menjadi bagian sejarah Universitas Brawijaya Malang:
Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo 1969-1973
Prof. Darji Darmodiharjo 1973-1979
Prof. Dr. Harsono, S.E. 1979-1987
Prof. Drs. Zainal Arifin Achmady, MPA 1987-1993
Prof. Drs. H. M. Hasyim Baisoeni 1994-1998
Prof. Dr. Eka Afnan Troena, S.E. 1998-2002
Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno 2002-2006
Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito 2006-2014
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, M.S. 2014-2018
Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S. 2018-2022
Prof. Widodo, S.Si, M.Si, Ph.D.Med.Sc 2022-sekarang
Sehingga demikianlah sejarah Universitas Brawijaya Malang yang disarikan dari berbagai sumber yaitu Kota Praja Malang 50 tahun dan wiki UB. (djaja)