Panglima Sudirman saksikan pelucutan senjata tentara Jepang di Hotel Astor, kini Makorem 083 Malang
Siapa sangka ternyata Panglima Besar Sudirman pernah mengikuti peristiwa penting di Kota Malang. Tepatnya adalah saat penyerahan senjata tentara Dai Nippon Jepang kepada TRI Malang yang diterima oleh Panglima Divisi VII Untung Surapati Mayjen Imam Sujaí dan disaksikan langsung oleh petinggi TRI yaitu Panglima Sudirman dan letjen Urip Soemoharjo sebagai kepala Staf TRI. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 April 1946 bertempat di halaman Hotel Astor yang kini menjadi Makorem 083 Malang.
Pada peristiwa tersebut para perwira Dai Nippon menyerahkan senjata sebelum mereka diberangkatkan ke Surabaya untuk selanjutnya dipulangkan ke negeri Sakura karena Jepang menyerah kepada Sekutu pasca dijatuhkannya Bom Atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Kesengsaraan akibat Bom tersebut telah merusak sendi kehidupan di Jepang sehingga pada akhirnya memaksa Jepang untuk menyerah. Penyerahan atas kekalahan ini juga berimbas pada kondisi tentara Dai Nippon yang berada di luar Jepang. Kemrosotan moral tempur juga berakibat pada penyerahan senjata yang mereka punya kepada Sekutu. Namun di Malang terjadi peristiwa dimana sebelum NICA datang ada inisiatif dari petinggi militer TRI di Malang untuk mendahului pelucutannya. Hal ini penting mengingat Divisi Untung Suropati memerlukan persenjataan yang lebih banyak. Dan pada akhirnya hasil perolehan senjata tersebut menjadikan Divisi VII menjadi Divisi Militer yang paling lengkap persenjataannya pada saat itu.
Mengingat pentingnya peristiwa tersebut Komandan Korem 083 Kolonel Infanteri. Yudhi Prasetio pada senin 11 Juli 2022 mengabadikan peristiwa tersebut pada acara penempatan patung dada Panglima Besar Sudirman yang diletakan di ruang utama lobby depan ex Hotel Astor tersebut. Pada kesempatan tersebut pihak Korem juga mengundang komunitas Malang old Photo untuk hadir dalam peresmian tersebut. Hadir pada acara tersebut Irawan Prayitno, Arief DKS, Al Ghazali dan Yehezkiel Halim.