foodieLifestyle

Sehari Menelisik Potensi Kuliner Kampung Temenggungan Malang

Kampung Temenggungan yang saat ini dikenal sebagai bagian Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Klodjen Kota Malang menyimpan potensi wisata dan budaya. Berada di sebelah timur Alun-alun Kota Malang, kampung ini sejatinya merupakan kawasan pemukiman lintas jaman. Kata Temenggungan ini sendiri merujuk pada toponimi daerah mengarah pada nama jabatan dalam struktur pemerintahan.

Seperti diketahui bahwa sejak 1776 daerah Malang telah jatuh ke tangan VOC dimana selanjutnya telah ditempatkan seorang Temenggung untuk menjaga kepentingan kolonial. Konon dia bernama Raden Temenggung Kertonegoro yang berasal dari trah Keluarga Bupati Bangil Pasuruan. Kehadirannya dan penamaan daerah tempat dia tinggal dikenal hingga saat ini sebagai kampung Temenggungan. Meski ada versi lain yang menyebutkan bahwa ada seorang temenggung yang dimakamkan di dalam kampung Temenggungan.

Melihat begitu panjang sejarah keberadaannya, beberapa pegiat budaya dan pariwisata mencoba untuk menghidupkan kembali kejayaan daerah Temenggungan. Pada masa kolonial daerah ini dikenal dengan daerah Klodjen Kidul yang disesuaikan dengan nama jalannya. Diawali dengan kepedulian salah seorang warganya yakni Antoni yang beristrikan wanita asli Temenggungan. Dia dengan semangat untuk terus mengenalkan kampung ini disetiap kesempatan. Sebagai salah seorang pemilik bangunan di Temengungan yang memiliki corak khas Chalet, dia terpanggil untuk memberikan nilai tambah pada bangunannya. Meski kepemilikan bangunan tersebut sudah terbagi-bagi namun keindahan bangunan masih dapat dinikmati dalam photo kuno dari laman KITLV.

Menurut Antoni pemilik rumah Aris Munandar 62 bahwa Kampung Temenggungan heritage punya potensi wisata heritage. “Tak sekedar potensi wisata budaya namun juga potensi wisata kuliner yang siap dikembangkan pada 2025,” ujar pria berkacamata ini. Dia berharap agar ada sinergi dari semua stakeholder mulai aparat kelurahan, masyarakat Temenggungan, para pengusaha, mass media hingga akademisi.

Antoni pegiat temenggungan

Bukan hanya itu saja, setelah sukses membuka resto khas Italia di Temenggungan, ternyata Pino Coglitore sang owner Resto Dolce Signora yang berlokasi di jalan Aris Munandar 60, punya harapan buka lagi di daerah wisata lainnya seperti Kota Batu atau di Bali. Tentunya dengan suasana pegunungan, pedesaan atau countryside. Bisa juga mengambil lokasi di areal perkebunan atau perumahan yang mepet sawah. Baginya yang mempertahankan resep authentic leluhur Coglitore family di setiap masakannya, Temenggungan merupakan daerah yang potensial untuk dikembangkan. Pria yang gemar beraktifitas sebagai pelukis, pekerja film, pengrajin diorama yang juga penggemar berat sepakbola ini memiliki pandangan bahwa keberadaan Kampung Warna Warni dan Kampung Tridi yang berjarak relatif dekat memberikan nilai tersendiri.

Pino Coglitore bersama anak berpakaian Temenggungan

Lain halnya dengan Sata Adinegara, pemilik resto kopi lonceng, sebagai seorang akamso atau anak kampung sono tepatnya di Pasar Besar hingga Kotalama Malang, Temenggungan adalah bagian masa kecilnya saat belajar ngaji. Membuka kopi lonceng di jalan Aris Munandar nomor 60 sejak bulan Maret 2024 telah mendorong sosial ekonomi masyarakat sekitar. Termasuk juga ekosistem lainnya seperti asosiasi kopi indonesia (aski). Dia berharap semakin banyak event kedepannya di Temenggungan.

Antoni bersama Sata Adinegara dan Sunarsoen tokoh masyarakat Temenggungan

Berikut beberapa catatan aneka kuliner yang berada di jalan Aris Munandar (bagian timur), Klodjen Kota Malang. Keterangan tempat selanjutnya Jalan Aris Munandar disingkat dengan Amun.

Diawali dengan bangunan Amun 41 yaitu hotel Aliante, Bangunan hotel setara bintang empat memiliki arsitektur semi klasik romawi modern. Dirancang dan diciptakan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dengan konsep kenyamanan & ketenangan. Selanjutnya bangunan Amun 47 yaitu adanya rumah dengan penyediaan lalapan ayam goreng dan warung madura mart barokah yang menyediakan layanan 24 jam.

Diseberangnya ada bangunan Amun 40 dimana juga menyediakan nasi goreng hitam dengan branding Mas Bambang sejak 1988. Lalu tak jauh disebelahnya ada bangunan Amun 44 yang juga menyediakan nasi goreng maut dengan porsi jumbo. Dikenal dengan brand Pak Iwan (kuiner legend). Disebelah timurnya ada bangunan Amun 50 yakni pabrik mie gloria yang digemari banyak orang. Lalu selanjutnya bangunan Amun 52 yaiktu cafe teh pop mason dan mason art gallery sebagi pusat pameran dan kajian budaya. Dilantai 2 ini AB Center bersama seniman mengekspresikan seni budaya malang.

Kuliner selanjutnya berada di Amun gang 5 yakni warung Bu Ita yang menjual tahu telor, nasi pecel serta javanese food. Tak jauh dari gang ada bangunan Amun 58 yang menyediajan lumpia ngalam dan sarana akomodasi bernama teddy guest house. Sebelahnya ada bangunan Amun 60 yakni cafe kopi lonceng yang menyediakan Indonesian food, termasuk legend kotalama pasar besar Malang.

Tepat disebelahnya ada bangunan khas arsitektur Chalet di Amun 62 yang bernama Dolce Signora Italiana menyediakan western fooddengan suasana interior pedesaan eropa. Ada pula kuliner di dalam Amun gang 7a no 822 yakni Samroti aneka roti gandum yang digemari. Dan disampingnya ada Amun gang 7 no 656 menyediakan Bebek Dalu yang dijual melalui gofood atau online only. Disetiap paginya depan Amun gang 7 terdapat tempat dropping aneka asinan buah mangga khas cianjur asal bandung. Pemandangan drop puluhan gerobak ini berlangsung tiap hari.

Disisi utara jalan terdapat bangunan Amun 93 yakni coffee story dengan view belakang ke kampung biru arema sehingga dengan bebas dapat memandang jembatan brantas, lintasan sepur / spoorstraat serta jembatan buk gluduk.

Depan bangunan ex Societet Insulinde yaitu bangunan Amun 70 terdapat deretan kios berbagai jajanan, kopi, baso, soto, souvenir oleh2 khas malang. Bangunan tahun 1850 ini akan nampak indah apabila dilakukan pembersihan bangunan. Selanjutnya di Amun gang 7 bagian dalam terdapat yaomi gado-gado yang berkembang sejak 1940an. Menurut para penduduk usia diatas 50 tahun bahwa dalam kampung Temenggungan pernah ada pasar krempyeng di dalam gang 7.

Perkembangan Temenggungan heritage diawali tahun 2024 ini telah dilakukan pula pendataan warisan budaya benda dan tak benda yang dilakukan oleh akademisi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya Malang. “Kemungkinan semester depan ada sekitar 150 mahasiswa akan diterjunkan ke seluruh wilayah kelurahan Sukoharjo,” ujar I Wayan Suyadnya dosen Antropologi bersemangat.

Sementara itu Agung H. Buana bersama berbagai komunitasnya terus melakukan berbagai aktivitas seni budaya. Mulai dari memperkenalkan kemungkinan Culture Event di kampung Temenggungan agar tahun depan dapat viral menarik perhatian. Sebagai seorang pengamat dan penikmat urusan Pariwisata dan kebudayaan, Agung H. Buana merasa perlu untuk terus mendorong masyarakat khususnya yang tinggal di Temenggungan agar menampilkan potensinya. “Temenggungan sebagai daerah yang strategis dan berada di sekitra destinasi wisata kampung tematik, mempunyai potensi untuk berkembang,” ujar pria yang founder Mason Art Gallery.

komunitas Riwa Riwi Oyi bersama Agung buana

Disisi lain komunitas History fun walk malang telah berhasil memasuki bangunan Aris Munandar nomer 70 yaitu bekas bangunan Societeit Insulinde untuk kedua kalinya di tahun 2024 ini. Belum lagi Komunitas Budaya Malangan, Riwa Riwi Oyi untuk pertama kalinya pada 1 Desember 2024 telah memasukkan tujuan ke kampung Temenggungan dalam destinasi wisata Kota Malang. Belakangan ini penulis Olivier Johannes Raap di laman Facebooknya menyatakan akan mengunjungi bangunan dan potensi heritage kampung Temenggungan tahun depan. hal itu diketahui setelah secara tidak sengaja memberikan komentar chat di social media.

Beberapa usulan yang berkembang di masyarakat adalah persiapan melaksanakan Festival Temenggungan serta Festival Budaya Jawa Timuran. “Serta kemungkinan diadakan Festival Kulineran Temenggungan Malang yang saat ini terus digodok oleh team kecil,” jelas Antoni. Mudah-mudahan rencana ini dapat terwujud sebagai bagian upaya meningkatkan pendapatan masyarakat serta memberikan alternatif destinasi wisata di Kota Malang. (edo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?