Creative EconomyEntrepreneur

Kota Malang Siap Bersaing di Seleksi UNESCO Creative Cities Network 2025 tingkat Dunia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia gelar kordinasi intensif bersama wakil Indonesia pada seleksi UCCN 2025. Seperti diketahui Kota Malang dan Ponorogo terpilih menjadi wakil Indonesia pada UCCN 2025 dengan creative field yang berbeda. Bertempat di Kantor Kemenparekraf, delegasi Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang dipimpin Kepala Bappeda. Hadir pula delegasi Kabupaten Ponorogo yang turut mengikuti rakor ini. Senin 14 Oktober 2024, rapat kordinasi dipimpin oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini, berlangsung dalam suasana yang konstruktif.

Dalam arahannya Oneng Setya Harini sebutkan bahwa terpilihnya Kota Malang dan Ponorogo merupakan keputusan mutlak dari Panitia Seleksi Nasional Pengusulan Nominasi Unesco UCCN. Seperti diketahui Kota Malang lolos dari 4 besar menjadi 2 besar ICCN melalui surat Kemenparekraf RI nomor B/SD/1722/DI.01.00/D.3.3/2024 tanggal 8 Oktober 2024. Kota Malang dinyatakan lolos menjadi wakil Indonesia dengan creative field yakni Media Art. Dengan demikian Indonesia akan diwakil oleh 2 kota/ kabupaten dari Jawa Timur. “Bersyukur bahwa Indonesia akan diwakili oleh dua daerah di provinsi jawa Timur,” ujar Oneng yang akan segera alih tugas menjadi pengajar. “Kolaborasi antar ekosistem dan keterlibatan komunitas dengan pemerintah merupakan kunci keberhasilannya,” tambahnya.

Sementara itu Ketua Kelompok Kerja Kabupaten Kota Kreatif Kemenparekraf, Elizabeth Tioria Gurning menyatakan bahwa perjalanan Kota Malang dan Ponorogo masih panjang. “Setelah ini wakil Indonesia bisa menyiapkan diri untuk perbaikan dossier hingga bulan Maret 2025, selanjutnya pengumuman Kota Kreatif UNESCO pada Oktober 2025,” katanya. “Segera saja lakukan kerjasama nyata antara Kota Malang dengan kota kreatif dunia lainnya”. “Seperti Braga Portugal, Sapporo Jepang, Gwangju Korea atau Changsa China.” kata Ibet. Hal ini dipandang penting dan strategis untuk dapat mensejajarkan Kota Malang sebagai kota Media Art dalam pentas dunia.

Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu yang memimpin delegasi Komite ekonomi kreatif menyatakan terpilihnya Kota Malang sebagai wakil Indonesia, tak lepas dari kerja cerdas seluruh ekosistem. “Pelibatan komunitas dan stakeholder ekraf Kota Malang merupakan salah satu kunci keberhasilan ini,”ujar Dwi. Namun demikian pihaknya tetap mengharapkan adanya Pendampingan dari Panselnas UCCN. Melalui pendampingan ini dapat dimanfaatkan untuk perbaikan sekaligus mendapatkan update terkini kebijakan UNESCO pada jaringan kota kreatif dunia tahun 2025.

Sementara itu salah satu delegasi anggota Komite Ekonomi Kreatif Kota Malang, Jatmiko menyambut baik segala arahan dan masukan dari Kemenparekraf. “Saat ini adalah kesempatan kami untuk menyempurnakan dokumen dossier hingga bulan Maret 2025,” ujar mantan Ketua K3M periode 2019-2023. Pihaknya bersama tim dossier Kota Malang berusaha utuk mendapatkan hasil evaluasi dari Panitia Seleksi Nasional untuk UCCN. Berbasis dari catatan perbaikan dari panselnas maka perbaikan dan penyempurnaan dokumen dossier dapat komprehensif dilakukan segera mungkin.

Pilihan atas creative field yang dipilih oleh Kota Malang adalah Media Arts merupakan pilihan rasional. Hal ini selaras dengan Peraturan Walikota Malang tentang roadmap pengembangan ekonomi kreatif sub sektor prioritas dan sub sektor unggulan. Dimana yang menjadi prioritas adalah sub sektor aplikasi dan game developer serta animasi, film dan video. Dimana keduanya sub sektor berbasis pada digital. Disamping itu juga ada sub sektor kuliner berbasis kripik sebagai sektor unggulan. (aden)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?