Warga peringati 1.089 tahun keberadaan Bunulrejo melalui Festival Rakyat
Banyak wilayah kelurahan ex desa di Kota Malang yang punya usia jauh lebih tua daripada keberadaan kotanya sendiri. Seperti contoh adalah wilayah Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing dan Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru. Keberadaan dua daerah tersebut lebih tua daripada Kota Malang sendiri. Daerah dinoyo eksis sebagai daerah pemukiman sejak 1.173 tahun yang lalu dengan perhitungan penanggalan berdasarkan prasasti Dinoyo 2.
Sedangkan kelurahan Bunulrejo dikenal sebagai daerah pemukiman sejak adanya Prasasti Bunulrejo dimana inskripsinya terpahat pada punggung ganesha yang ditemukan di daerah Beji sebelah timur kantor kelurahan Bunulrejo. Penanggalan pada prasasti Bunulrejo tersebut oleh Djulianto Arkeolog UI, dapat ditafsirkan perhitungan Trigangga berdasarkan astroarkeologi. Sehingga prasasti diresmikan pada hari WU U A (Wurukung Umanis Aditya) tanggal 12 krsnapaksa tula Rasi tabeh 4 bulan Posya tahun 856 saka, atau pada hari Ahad Legi, 4 Januari 935 M jam 12.00 wib. Atau pada tahun ini wilayah Bunulrejo memperingati 1.089 tahun daerahnya. Kedua prasasti ini baik itu Prasasti Ganesya Bunul dan prasasti Dinoyo 2 sekarang berada di Museum Mpu Purwa Malang.
Ada yang istimewa pada tahun 2024 ini, warga Bunulrejo kembali mengadakan Festival Rakyat yang sempat vakum selama 3 tahun terakhir akibat pandemi covid-19. Bertempat di lapangan Sanansari yang terletak di jalan Lekso dan jalan Amprong, didirikan panggung rakyat. Lengkap dengan soundsystem dan penampil acara tersebut. Tidak hanya itu saja namun juga ada Bazaar UMKM dan kostum jalan pagi unik yang diikuti oleh perwakilan 21 RW di kelurahan Bunulrejo. Tercatat terdapat 21 stand perwakilan RW se kelurahan Bunulrejo dan 18 tim karnaval kostum terunik yang mengikuti jalan sehat.
Festival Rakyat Bunulrejo tahun 2024 dibuka secara resmi oleh Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang yang dihadiri oleh perwakilan Perangkat Daerah Kota Malang. Tak ketinggalan juga jajaran para Lurah se-kecamatan Blimbing turut hadir bersama mantan Lurah Bunulrejo. Dalam sambutannya Hanik Wahyu Hidayat menyampaikan rasa bangganya atas kepedulian dan kreatifitas masyarakat Bunulrejo Kecamatan Blimbing yang mbois ilakes. Warga tampak telah hadir dan antusias memeriahkan Pasar Rakyat 2024. Terlebih saat lagu ucapan ulang tahun Bunulrejo dimeriahkan lagu dari band Zamrud, sontak warga menyanyi kegirangan.
Stan-stan UMKM yang menampilkan produk unggulan tiap Rukun Warga kelurahan Bunulrejo menampilkan tema Back to 80’s. Sehingga tampak banyak barang-barang lawas yang menjadi properti di masing-masing stan. Sungguh menarik untuk menikmati suasana stan pasar rakyat Bunulrejo. Berbagai produk ditampilkan seperti anek kuliner, jajanan lawas, produk fashion, kriya nampak dipamerkan. Bertindak sebagai juri adalah Bobby Nugroho, Faried Suhaedi dan Agung H Buana. Nampak jelas dipagi itu para juri musti berbagi kesempatan untuk mengunjungi stan dengan warga Bunulrejo yang antusias.
Tepat pukul 07.00 wib ada 18 rombongan jalan sehat dari warga Bunulrejo yang berpakaian unik. Mereka menampilkan keindahan busana nusantara. Belum lagi ditambah yel-yel untuk menambah keramaian dan kekompakan tim. Bunyian soundsystem juga memberikan warna tersendiri di minggu pagi hari. Nampak seorang ketua RW bersama istri diarak menjadi satu rangkaian pengantin betawi mewakili RW nya. Juga penampilan gandrung banyuwangi menggugah antusias masyarakat. Luar biasa kemeriahannya. Apalagi tampilan seni tradisional Bantengan menjadi ikon acara tersebut. Hingga minggu malam jam 23.30 atraksi seni pertunjukan Bantengan Bunulrejo masih berlangsung. Sementara itu Lurah Bunulrejo tampak tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya melihat atusias dan kreatifitas warganya. Sungguh suatu pesta rakyat yang sebenarnya. (aboe)