eventsfoodieLifestyle

Sekilas Mbabar Mbubur Suro 1445 H di Pesarean Ki Ageng Gribig Malang

Event Mbabar Mbubur Suro yang bertepatan dengan peringatan Tahun Baru 1445 Hijriah di komplek Makam Ki Ageng Gribig Malang berlangsung khidmat. Kegiatan dilaksanakan Sabtu tanggal 19 Juli 2023. Bertempat di Langgar Kanjeng Surgi pesarean Ki Ageng Gribig ini gunungan di doakan untuk dibagikan. Dalam acara tersebut nampak hadir para tokoh masyarakat Gribig, Ketua RW, Ketua RT sekelurahan Madyopuro. Tak ketinggalan juga perangkat kelurahan termasuk Seklur bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas Madyopuro. Dari deretan undangan juga hadir Drs. Ismail Lutfi, MA, arkeolog UM, Ir. Budi Fathony, MTA arsitek ITN, serta Agung Buana pemerhati sejarah budaya. Bersama peziarah, warga kampung Gribig serta pengurus pegiat Pokdarwis mengikuti kegiatan dengan seksama.

Sudah menjadi tradisi di pesarean Ki Ageng Gribig Malang untuk menyelenggarakan event Mbubur pada bulan tertentu seperti Muharram dan Sapar. Pada tahun ini bertepatan 1445 Hijriah, pegiat Pokdarwis menyiapkan 18 kg beras untuk dijadikan bubur suro. Seperti kegiatan sebelumnya membuat bubur atau mbubur dimulai dari aktivitas cetik geni hingga ngudeg bubur. Sudah barang tentu event budaya semacam ini sangat ditunggu oleh para peziarah dan wisatawan yang sedang berkunjung di Makam Ki Ageng Gribig Malang.

Ibu-ibu menambahkan santan

Pada bulan Sapar dilakukan aktivitas mbubur jenang grendul/ srundul sedangkan pada bulan Muharram/ Suro dibuat bubur dari beras putih. Makna atau watak dari bubur putih ini menyiratkan bahwa di tahun baru Hijriah ini diawali dengan sesuatu yang bermakna bersih dan suci. Sedangkan menyiapkan bubur Suro tidaklah terlalu rumit, namun perlu ketelatenan. Para ibu-ibu pegiat Pokdarwis KGR dengan cekatan menyiapkan kompor bahan bakar kayu dan perlengkapan lainnya. Pada prinsipnya untuk membuat bubur Suro yang menjadi utama adalah beras putih dan santan yang dimasak dengan api kecil. Lalu juga dimasukan 4 macam daun-daunan untuk menambah rasa dan aroma, yaitu daun jeruk, daun sereh, daun dalam dan daun pandan. Setelah bubur siap diaduk hingga mengental maka bubur siap untuk dihidangkan. Untuk menambahkan lauk maka ditambah dadar telur yang diiris, sambal goreng kacang dan tempe serta irisan bawang goreng sebagai pelengkap.

Makna dari event mbubur Suro ini tak lepas untuk meneruskan dan melestarikan sedekah shodaqoh berupa bubur kepada tetangga, keluarga dan handai taulan. Aktifitas pembagian bubur ini masih dilanjutkan oleh pegiat Pokdarwis Kampung Gribig Religi, tahun ini disiapkan 300 takir (wadah dari daun pisang) bubur yang akan dibagikan.

Devi Arif, Ketua Pokdarwis KGR

Selanjutnya Devi Arif ketua Pokdarwis Kampung Gribig Religi juga menyampaikan bahwa kegiatan Mbubur Suro ini adalah event rutin yang menjadi kalender wisata Kampung Gribig Religi. Pada tradisi Mbubur Suro 1445 Hijriah tahun ini juga diselenggarakan arak-arakan bubur dalam gunungan yang berisi takir bubur. Takir adalah seni melipat daun pisang yang digunakan sebagai wadah bubur yang telah dimasak. Kirab bubur Suro ini dilaksanakan melewati wilayah RW 4 Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang kecamatan Malang. Kirab diikuti kurang lebih 150 orang baik anak-anak maupun para sesepuh kelurahan. Setelah kirab, maka gunungan bubur akan dibagikan di komplek Pesarean Ki Ageng Gribig. Tahun ini pula Langgar Kanjeng Surgi mulai diaktifkan termasuk menjadi pusat aktifitas mbubur Suro. (Djaja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?