Gowes Trowulan Heritage, susuri sejarah dan budaya Majapahit.
Kini bersepeda tak lagi hanya dinikmati oleh para Cyclist atau pesepeda sekedar jalan-jalan saja. Namun mulai berkembang menjadi suatu kegiatan edukasi dan kepedulian. Seperti yang dilakukan oleh salah satu komunitas sepeda dari Kota Malang yang menamai dirinya GoFiets. Komunitas pesepeda ini mengadakan kegiatan bersepeda dengan mengunjungi beberapa Destinasi Wisata Sejarah di Trowulan Mojokerto Jawa Timur pada 7 Januari 2022 lalu. Beberapa obyek yang dilalui rute bersepeda Gowes Trowulan Heritage ini diantaranya adalah Kolam Segaran, Candi Gentong, Candi Brahu, Kampung Mojopahit, Vihara (Budha Tidur), Museum Mojopahit, Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan Makam Troloyo.
Kegiatan bersepeda dengan tema sejarah dan budaya ini direspon cukup positif oleh beberapa orang pecinta sejarah. Salah satu dari peserta Gowes Trowulan Heritage diantaranya adalah Bu Rini yang merupakan guru SMP Laboratorium Malang. Bu Rini terlihat sangat menikmati perjalanan ini apalagi selain Guru, dia juga sekaligus Fotografer Heritage. Sehingga dengan sigap Bu Rini memainkan kedua kamera yang dibawanya, camera mirrorles dan camera Handphonenya. Tak ketinggalan juga Pak Sholeh dari Bandung yang datang dengan istri dan anak perempuannya. Dia sangat penasaran dengan sejarah, apalagi terhadap cerita-cerita tentang keterkaitan Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda.
Ada cerita menarik saat pak Abdul Rozak menceritakan hal-hal seputar situs yang dikunjungi Gowes Trowulan Heritage. Candi gentong diceritakan bagaimana sebagai generasi penerus dapat mengambil hikmah dari peristiwa gagalnya penyatuan kerajaan Majapahit dan Pajajaran/ Galuh. Serta penggambaran atas kreatifnya generasi era Majapahit melanjutkan dan memperindah tinggalan dari era Mpu Sindok berupa monumen/ candi Brahu yang dibangun saat era abad ke 9 sesuai prasasti Alasantan. Belum lagi pemandu juga bercerita tentang tehnologi tinggi yang telah dibangun oleh leluhur kita. Misalnya tehnologi bagaimana peradaban Majapahit mengatur ketersediaan air dan memanfaatkan air untuk menjaga kelestarian alam. Hal ini tercermin saat rombongan gowes mengamati Kolam segaran. Konon kolam segaran serupa berjumlah 11 buah di kawasan trowulan yang diperkirakan berukuran 9 km x 11 km. Dan selanjutnya Candi Tikus yang dapat berfungsi mengatur distribusi air ke seluruh komplek istana Majapahit, disamping fungsi utamanya sebagai petirthan.

Dalam perjalanan Gowes Trowulan Heritage kali ini GoFiets bekerja sama dengan Paman Tour dan AB Center berupaya untuk memberikan fasilitas terbaiknya. Elemen penting dalam pemanduan wisata sejarah dan budaya adalah pemandu yang mempunyai kapasitas dan pengetahuan memadai. Kali ini pemandu Gowes Trowulan Heritage adalah Bapak Abdul Rozak, seorang pegawai BPK XI (Balai Pelestarian Kebudayaan) Jawa Timur yang bertindak sebagai guide di Pusat Informasi Majapahit atau lebih dikenal dengan Museum Trowulan. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan informasi lebih detail terhadap sejarah Majapahit dan peninggalannya berupa situs dan artefak yang ada di Museum Trowulan.
Seperti diketahui GoFiets sendiri awalnya merupakan komunitas sepeda seperti pada umumnya yang mengedepankan olahraga dan kesehatan. Namun karena anggota komunitas ini memiliki lebih dari dua puluh lima koleksi sepeda yang beraliran vintage, maka GoFiets sendiri mulai melebarkan rute sepedanyanya merambah ke destinasi wisata sejarah. Sehingga dengan demikian bersepeda vintage memiliki kesamaan tema dengan koleksi sepeda vintage yang diusungnya.

Selain itu, kegiatan ini kedepannya juga akan terus dijadwalkan bersepeda dengan tema tertentu, Gofiet akan menggandeng AB Center dan Paman Tour & Entertainment yang berfungsi sebagai support sistem dari GoFiets. Dan tak dapat dipungkiri bahwa GoFiets kedepannya juga berupaya untuk mendukung program Pemerintah. Termasuk yang berkaitan dengan edukasi dan pelestarian terhadap Budaya dan Sejarah Warisan Bangsa. Dengan demikian ada bentuk kepedulian terhadap perjuangan yang telah dilakukan oleh para leluhur demi terbentuknya Nusantara (Ekayana)