Art and Culturekayutangan talks

Kilas balik Sejarah Perjalanan Kampung Wisata Kajoetangan Heritage Malang.

Kilas balik sejarah perjalanan Kampung Wisata Kajoetangan Heritage (KJT) Kota Malang ibarat seperti membuka buku kehidupan masyarakat. Berbagai peristiwa dan perubahan dinamika kehidupan masyarakat Kayutangan menjadi bagian dari perkembangan kampung itu sendiri. Apalagi pada bulan Maret 2023 ini kampung wisata Kajoetangan Heritage telah diumumkan menjadi salah satu dari 8 kampung-desa wisata di Jawa Timur yang berpeluang untuk menjadi Desa Wisata Terbaik dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Kedelapan desa wisata terbaik tersebut adalah desa wisata Kampung heritage kayutangan Kota Malang, Desa wisata Edelweiss Wonokitri Pasuruan, desa wisata Kebangsaan wonorejo Situbondo, desa wisata Duren sari Sawahan Trenggalek, desa wisata Ketapanrame Mojokerto, desa wisata Bira tengah Sampang, desa wisata Sendang Pacitan dan desa wisata Bowele kabupaten Malang.

Seperti diketahui Kayutangan adalah nama sebuah kawasan pada koridor jalan protokol di Kota Malang yang terkenal sejak jaman kolonial hingga sekarang. Pada Bouwplan tata kota Gemeente Kotapraja Malang pada tahun 1920 diketahui bahwa ada kebijakan untuk merubah kawasan tersebut dari daerah hunian menjadi daerah perdagangan. Konsekwensi ini menjadikan Kayutangan berubah menjadi pusat perdagangan dan jasa yang terkemuka dengan deretan pertokoan yang dikelola oleh warga Belanda sendiri. Kemasyuran Kawasan Kayutangan pada periode tahun 1930-1942 dapat disamakan dengan koridor pertokoan di kota-kota Eropa. Kayutangan telah menjadi magnet bagi warga Belanda dari luar kota untuk datang berlibur dan bersantai di kawasan pertokoan kelas elite tersebut.

Hal tersebut berlangsung hingga masa pendudukan tentara Jepang ke kota Malang yaitu sejak 8 Maret 1942. Kawasan kayutangan menjadi tempat berdagangan yang sepi ditinggal oleh pemiliknya yang sedang ditahan di kamp interniran. Hingga akhirnya banyak pedagang Tionghoa mengambil alih pertokoan tersebut pada jelang awal tahun 1950an. Sejak itu koridor kayutangan menjadi ramai kembali merajut kemasyuran masa lalu dengan perubahan barang dagangan dan aktifitasnya.

Namun demikian saat mulai bermunculannya tempat-tempat perbelanjaan modern seperti mall dan plaza pada akhir tahun 1980an, koridor jalan Basuki Rahmat di kawasan Kajoetangan tidak lagi menjadi magnet perdagangan. Keramaian dan pusat perbelanjaan bergeser dari kawasan kayutangan ke daerah jalan Agus Salim hingga ke daerah Kudusan dan Pecinan. Hingga akhirnya kayutangan menjadi sepi dan satu per satu pertokoaan mulai tutup usaha dan banyak yang dijual. Perubahan tersebut akhirnya juga mempengaruhi pada aktifitas warga kampung kayutangan. Sepinya kawasan koridor akan terkait erat dengan aktifitas masyarakat kampung yang berada di balik koridor.

Saat ini kampung yang berada di kawasan Kayutangan telah dikenal menjadi kampung yang berdaya tarik wisata heritage. Akses menuju kampung tersebut mudah untuk ditemui, yaitu melalui jalan Basuki Rahmat gang 4 dan gang 6, Jalan Semeru gang 1, Jalan Arief Rahman Hakim gang Talun dan jalan Dorowati gang seribu. Keberadaan kampung ini sarat dengan berbagai dinamika kehidupan. Sehingga perlu kita lakukan kilas balik kronologis pendirian Kampung heritage Kayutangan.

Dengan potensi masyarakat yang ada maka perlu dimunculkan ide untuk menyemarakkan kembali kawasan Kayutangan sebagai kawasan yang hidup. Diawali dari keprihatinan beberapa pegiat pariwisata dan pemerhati perkembangan kota atas sepinya kawasan ekonomi dan bisnis koridor Kayutangan, terlebih pada malam hari dimana tak ada aktifitas yang berarti. Koridor ini menjadi tak bergairah dan memberikan kesan gelap dan suram ketika matahari mulai tenggelam. Padahal Kayutangan punya sejarah panjang sebagai kawasan yang elit dan bergengsi.

Ide membuat kampung wisata heritage ini muncul di pertengahan tahun 2018, dimana adanya kesadaran dan pemikiran dari pegiat pariwisata dan pemerhati heritage yang memahami perlunya gerakan berbasis pentahelix. Kemudian secara sederhana, konsep ini dimatangkan bersama-sama oleh Ir. Budi Fathony, MTA (akademisi ITN), Tjandra Purnama Edi (bisnis, owner soak ngalam), Agung H Buana (dinas budpar ) dan Birom Ghozali (media Elfara business development). Sehingga melalui diskusi antar stakeholder pengembangan Kampung kayutangan didapatkan potensi rumah-rumah warga yang berada di dalam RW 1, 9 Dan 10 kelurahan Kauman ini masih bercorakan fasad arsitektural era awal kolonial. Kondisi ini masih terjaga dengan baik dan terawat karena rumah-rumah tersebut masih dihuni secara aktif.

Sehingga dicoba untuk menampilkan rumah-rumah kuno tersebut menjadi daya tarik Kampung wisata di Kayutangan. Kemudian dibentuklah pertemuan reboan yaitu pertemuan rutin setiap hari Rabu yang diikuti perwakilan masyarakat seperti tokoh perempuan, pemuda, pegiat RT-RW, pemuda dan warga setempat. Pertemuan reboan dilaksanakan setelah Sholat Ashar di balai RW 9 untuk mempertemukan pemahaman bersama dan memaparkan ide Kampung wisata kepada masyarakat.

Ternyata menyakinkan masyarakat untuk menerima konsep wisata Kampung membutuhkan waktu dan perjuangan tersendiri. Perlunya konsistensi dan kepedulian untuk tetap mengawal ide ini. Namun masyarakat Kayutangan sepertinya perlu contoh kampung wisata yang berhasil dikelola oleh warga. Sehingga pada akhirnya diputuskan oleh para inisiator untuk mengajak wakil masyarakat melihat langsung Kampung wisata dengan karakter yang kurang lebih sama yaitu kampung Lawas Maspati di Surabaya. Kampung Lawas Maspati telah sukses menjadi Kampung wisata budaya dengan menampilkan potensi warga kampung. Kunjungan wisata di kampung tersebut semakin marak karena adanya kunjungan penumpang kapal pesiar yang singgah di dermaga Tanjung Perak Surabaya.

Studi tiru ke kampung Maspati tersebut ternyata mampu menggugah masyarakat Kayutangan apalagi warga melihat secara langsung perbaikan ekonomi masyarakat kampung Maspati atas keberadaan Kampung wisata. Selanjutnya masyarakat dari 3 RW yaitu RW 1, RW 9 dan dan RW 10 kelurahan Kauman sepakat untuk segera membuka diri dan membranding menjadi Kampung wisata. Pilihan branding yg dipakai adalah meningkatkan ekonomi masyarakat melalui aktifitas Kampung wisata. Sehingga secara musyawarah dipilihlah kesadaran berorganisasi yang akan mengelola kampung dalam bentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Disepakati pada saat itu Saudara Rizal Fahmi menjadi ketua Pokdarwis Kajoetangan Heritage dengan sebutan Kampung wisata Kajoetangan Heritage (KJT).

Kunjungan wisatawan asing

Tepat pada Hari Ulang Tahun Kota Malang pada April 2018 disaksikan oleh Sekretaris Daerah Kota Malang diresmikan Kampung heritage Kayutangan. Berbagai kolaborasi pun terbentuk dari unsur masyarakat dan komunitas yang ingin memajukan kayutangan. Namun secara operasional baru terwujud bentuk kampung wisata pada Oktober 2018. Sejak saat itu kampung wisata tersebut percaya diri menyambut wisatawan. Berbagai aktiftas penunjang pariwisata pun mulai dibangun seiring dengan meningkatnya kunjungan ke kampung tersebut.

Pengelolaan Kampung wisata KJT juga dilengkapi dengan keberadaan pokdarwis yang mengantongi SK Walikota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang. Sehingga secara legal formal akan memudahkan kampung wisata ini bekerjasama dengan pihak lain. Mulailah bermunculan program CSR dari kalangan perbankan seperti Bank Indonesia dan Bank Nasional Indonesia 46 Malang yang memberikan spot lukisan mural dibeberapa titik yang menjadi daya tarik kampung. Selanjutnya diikuti oleh perguruan tinggi yang silih berganti membantu keberadaan kampung kayutangan melalui program pengabdian masyarakat. Perguruan tinggi yang ikut aktif meningkatkan kualitas SDM masyarakat Kayutangan adalah Institut Tehnologi Nasional (ITN) Malang, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Islam Malang hingga STIE Malangkucecwara Malang.

Keberadaan Kampung wisata ini mulai merubah mindset masyarakat dari kawasan hunian menjadi bagian dari aktifitas pariwisata. Ditambah lagi ternyata konsep wisata yg diinisiasi melalui pendekatan pentahelix yaitu kolaborasi akademisi bisnis government community Dan media menjadi nyata terwujud. Berbagai event digelar didalam kampung kayutangan seperti Riyoyo di Kayutangan, berbagai event musik, pemutaran film hingga meramaikan pasar Krempyeng Talun yang berada di tengah kampung.

Namun munculnya badai pandemik Covid-19 yang meluluh lantahkan semaraknya aktifitas tersebut. Kunjungan wisata melorot tajam sejak Maret 2020, belum lagi kebijakan PPKM membuat kampung tak mampu beraktifitas lagi. Berbagai program perguruan tinggi diubah dari pola pendampingan kepariwisataan menjadi upaya pencegahan penyebaran Virus. Serta upaya mempertahankan ekonomi keluarga yang terdampak secara langsung.

Dinamika kampung yang semakin kompleks ini mendorong dilakukan reorganisasi pada manajemen Kampung heritage Kayutangan dengan berpindahnya estafet ketua Pokdarwis KJT dari Rizal Fahmi kepada Mila Kurniawati. Hal yang signifikant pada reorganisasi ini adalah bergabungnya wilayah RW 2 kelurahan Kauman menjadi keluarga besar Pokdarwis Kayutangan Heritage. Pemilihan yang berimplikasi pada pergantian ketua Pokdarwis terjadi pada Senin 29 Maret 2021 bertempat di Balai RW 09 Kauman pada pukul 19.30 wib. bertindak sebagai ketua panitia pemilihan adalah Achmad Ircham.

suasana pemilihan ketua pokdarwis

Namun demikian aktifitas warga kampung masih dapat berkreasi ditengah badai covid 19. Terbukti munculnya kampung tangguh kayutangan yang berkaitan erat dengan upaya mandiri menangkal penyebaran virus covid 19 di kampung. Beberapa perguruan tinggi dan donatur tetap konsisten berperan menjaga kampung tetap bertahan meski tidak ada kunjungan wisatawan secara masif.

undangan pemilihan ketua pokdarwis

Ada yang menarik pada saat sepinya kunjungan wisata di kayutangan yaitu masuknya program Kotaku (kota tanpa kumuh) kementerian PUPR yang membangun infrastruktur kampung dan koridor kayutangan. Perambahan infrastruktur ini membuat aktifitas koridor jalan Basuki Rahmat makin mengeliat dan ramai kunjungan. Beberapa pekerjaan yang dilakukan Program Kotaku program APBN di kampung heritage Kayutangan adalah pemasangan sistem hidran pencegah kebakaran kampung, penambahan jalan lingkungan kampung, penataan overhang sisi sungai, penataan ruang terbuka, drainase lingkungan, instalasi pengolahan air limbah, persampahan, penambahan street furniture, mural dan fasilitas lainnya termasuk taman, ducting di koridor. Pekerjaan infrastruktur ini juga menjangkau pada zona 1 dan zona 2 pada koridor jalan Basuki Rahmat yang masuk wilayah kelurahan Kauman Kecamatan Klojen.

Penambahan infrastruktur berupa penanda batuan andesit di zona 1 dan zona 2 serta perbaikan pedestrian beserta street furniture memberikan dampak pada kunjungan wisatawan yang meningkat. Namun keramaian di koridor belum diikuti dengan kunjungan wisata yang masuk dalam kampung Kayutangan. Hal ini dapat dipahami mengingat wisatawan secara instan mendapatkan spot menarik disepanjang koridor kayutangan. Kondisi tersebut mendorong masyarakat kayutangan untuk segera berbenah. Sehingga secara perlahan mulai menunjukan perkembangan kunjungan ke dalam kampung namun belum dapat menyamai kondisi saat sebelum pandemik.

Saat ini secara administratif Kampung wisata Kayutangan merupakan bagian dari kelurahan Kauman kecamatan Klojen kota Malang yang melibatkan 4 RW yaitu RW 1, RW 2, RW 9 dan RW 10. Dibawah kendali Mila Kurniawati pokdarwis Kayutangan Heritage menatap kembali kejayaan kampung wisata melalui Anugerah Desa Wisata Indonesia tahun 2023. Kunjungan menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno ke kampung heritage Kayutangan pada Support dari Pemerintah Kota Malang perlu diikuti oleh peningkatan kepedulian berwisata di dalam kampung heritage Kayutangan. (Djaja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?