Upaya percobaan bunuh diri oleh remaja, kejadiannya semakin meningkat
Senin siang 1 Agustus 2022 warga di kawasan Sukarno Hatta Malang dikejutkan dengan peristiwa percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang pelajar usia tanggung. Kejadian percobaan bunuh diri ini diketahui berawal dari laporan masyarakat yang melihat seorang pemuda berusia sekitar 16-18 tahun warga kabupaten Malang yang berprofesi sebagai pelajar, hilir mudik terlihat bingung. Kelihatan remaja tanggung ini berjalan di sepanjang jembatan Sukarno Hatta Malang sambil melihat kondisi dasar sungai dari atas jembatan. Kecurigaan warga tersebut terlaporkan ke pos polisi yang berada di mulut jalan menunju kampus Universitas Brawijaya yang tidak jauh dari lokasi tersebut. Akhirnya anggota kepolisian Polresta Malang berhasil membujuk sekaligus mengamankan remaja yang berniat bunuh diri tersebut. Tindakan nekat itu akhirnya diurungkan setelah ada upaya persuasif petugas dan masyarakat.
Sontak saja berita ini menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak pendapat dan masukan serta pernyataan prihatin yang dilontarkan para orang tua menanggapi kejadian tersebut. “Untuk orangtua agar lebih perhatikan pendidikan anak secara hati ke hati ya dan bukan anak dipaksa ikuti sesuatu yg bukan passionnya,”ujar Hendro BL seorang pelatih olahraga Jujitsu, Boxing dan judo sekaligus pegiat Sanggar Seni Cangkrukan Teras Melody Malang. Selanjutnya ia berujar bahwa walaupun anak punya nilai jelek atau di sekolah kurang berprestasi, maka sebagai orangtua tidak perlu berkecil hati. Karena prestasi bukan hanya didapat dari sekolah secara formal namun juga dari kegiatan non formal. Ditambahkannya bahwa banyak orang sukses pun terkadang sekolahnya tidak terlalu tinggi, namun kemampuan skill tertentu yang akan berguna di lapangan kerja. Kadangkala bagi yang punya skill khusus terlihat lebih mumpuni daripada yang punya sekedar pendidikan formal. ” Intinya masing-masing anak punya nilai tersendiri yang sebetulnya bisa dikembangkan, andai orangtua atau gurunya lebih detil atau lihai memperhatikan potesi anak.”ujar Hendro yang juga pemain keybord elektronik. “Sukses seorang guru ataupun orangtua itu berasal dari keberhasilan dia mengangkat mengembangkan nilai plus yg tersembunyi dari pribadi masing-masing anak.”imbuhnya lagi.
Lain pula yang disampaikan Upik pengusaha makanan frozen yang tinggal di daerah Tumenggung Suryo Malang, bahwa keluarga yang hangat adalah sosok keluarga yang saat ini butuhkan para remaja usia tanggung. “Keluarga termasuk orang tua harus mau mengerti dan siap mendengarkan curhatan anak-anak mereka, sehingga kalau anak-anak ada masalah bisa nyaman untuk cerita,” ujarnya. Hal ini senada juga seperti yang disampaikan Noor pengusaha kriya yang tinggal di merjosari menyatakan bahwa perlunya anak mendapatkan kebebasan mengembangkan bakat dan potensinya. “Biarkan anak memilih, kita sebagai orangtua memfasilitasi, mendoakan, mendukung yg terbaik, jangan memaksa tapi kita harus bisa mengarahkan.”
Fenomena mudahnya anak muda untuk ambil jalan pintas juga menjadi perhatian banyak orang. Salah satunya adalah Sugik Pengusaha Ijo ireng kopi yang menyampaikan,”Orang orang sekarang gampang putus asa, mirisnya ini terjadi pada generasi muda / remaja, kira kira apanya yg salah dalam pendidikan dimasyarakat kita?. Pernyataan ini menarik untuk didiskusikan apa lagi hal ini juga dipandang senada oleh Hendro BL yang perhatian pada dampak media sosial bagi remaja.”Anak-anak remaja sekarang kebanyakan liat medsos, tapi pendidikan moral dan agamanya mungkin kurang , hanya sebatas hapalan dalam pelajaran tapi tidak dipahami dan dihayati,”ujarnya. Apalagi fenomena yang terjasi sekarang ini bahwa banyak anak-anak remaja berpatokan ke medsos dalam menjalani kedidupan. Apa saja yang sedang viral segera diikuti dengan petunjuk dari medsos, dan ini seringkali dilakukan oleh remaja tanpa ada saringan dan ditelaah dulu. Disinilah perlunya keluarga yang hangat dan terbuka kepada remaja jaman sekarang (AHB)
