Bangkitnya Malangkucecwara pada Forum Revolusi Malang
Diawal bulan Syawal 1445 H atau bersamaan dengan 14 April 2024 bertempat di cafe Jeep jalan Raya Gribig Malang, berkumpul para tokoh seperti Pj. Walikota Malang, anggota DPRD Kota Malang, beberapa Kepala Dinas hingga pegiat dan pemerhati kemajuan kota Malang. Mereka berhimpun sejak magrib hingga jelang tengah malam membahas bangkitnya Malangkucecwara di Kota Malang.
Ada beberapa point yang menjadi perhatian dalam forum diskusi tersebut, salah satunya adalah bagaimana menata Kota Malang kembali khususnya di kawasan Kayutangan Heritage. Disadari bahwa perkembangan kota Malang semakin meningkat seiring dengan perkembangan warga kotanya itu sendiri. Beberapa saran masukan disampaikan langsung ke Pj. Walikota Malang yang saat itu tampak hadir bersama beberapa pejabat. Tampak hadir Kepala Bappeda, Kepala Disporapar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Perhubungan, Camat Kedungkandang, Camat Klojen, kepala Satpol pp dan beberapa perwakilan dinas.
Beberapa hal sempat disampaikan dalam Forum Revolusi Malang ini antara lain terkait dengan permasalahan parkir, lalu lintas hingga dekorasi lampu di kawasan kayutangan heritage. Tak ketinggalan pula beberapa hal menyangkut teknis penataan kawasan. Sementara itu tampak juga anggota DPRD dari PKB dapil Klojen hadir dan menanggapi beberapa persoalan diatas. Ditempat yang sama akademisi juga turut hadir seperti Dr. Nurudin Huda yang juga sebagai moderasi acara dan Budi Fathony.
Dalam arahannya Pj. Walikota Malang setelah mendengar masukan secara langsung menyampaikan bahwa dalam menyelesaikan masalah harus sesuai aturan, dipilih dan dipilah serta melibatkan unsur OPD termasuk pada penataan dan pengaturan Malang heritage akan dievaluasi. Terkait keinginan perubahan lampu serta warna di Kayutangan heritage, pihaknya menginformasikan bahwa pembahasanya harus melalui tahapan-tahapan tertentu agar tidak ada masalah dikemudian hari. Menanggapi usulan dan evaluasi kemacetan di kawasan tersebut, maka kedepan perlu diskusi berbagai pihak termasuk forum lalulintas. Sedangkan bagaimana pengaturan musisi akan di tampilkan di kayutangan heritage maka perlu juga dibicarakan dengan dinas terkait seperti Disporapar.
Forum revolusi Malang berjalan dengan baik dan hangat terlebih kehadiran Pj. Walikota sangat diharapkan kesempatan untuk bertatap muka dengan unsur masyarakat dari berbagai lapisan yang hadir. Eko Yudi Irawan atau yang dikenal dengan Eko Jeep menyampaikan bahwa tenyata Pj. Walikota bersama anggota dewan berharap secepatnya melakukan melakukan percepatan. “Perlu ada perubahan di kota Malang yang dilakukan secepatnya, dan hal ini sejalan dengan pemikiran Pj. Walikota Malang,” ujarnya. Sementara di tempat yang sama owner cafe Jeep ini memberikan ilustrasi bahwa revolusi perlu dipelopori dari pemerintahnya sendiri seperti contoh selalu menjaga kebersihan,terutama di pusat-pusat kota, taman, tempat wisata. Sehingga kalau benar-benar bersih, maka masyarakat akan segan buang sampah sembarangan.
Sementara itu Wahono tokoh musik Kota Malang mendukung adanya dialog semacam forum ini. “Warga kota termasuk para musisi perlu ruang dan tempat untuk mengekspresikan karyanya,” tegasnya. Melalui dialog ini maka aspirasi musisi pun turut didengar pimpinan daerah. Sejalan dengan pernyataan Wahono tersebut musisi kenamaan kota Malang Wahyu GV yang sempat menghibur undangan menyampaikan hal yang menarik. Bahwa ruang kreatif musik itu tidak hanya di kayutangan saja, namun juga bisa di mall atau perbelanjaan. “Ayas iki main musik ngenjrengan dimana aja, mulai di Jatim park sampe stasiun kota Malang, inginnya ya ditampilkan di tempat mall juga,” ujarnya. Sambil menerangkan bahwa ada mall di Malang yang sampe saat ini belum mengijinkan seniman bermain musik disana. “Inilah perlunya pimpinan daerah menyampaikan ke para pengusaha untuk mendukung kreatifitas di ruang publik termasuk mall,” tegasnya.(ono)
