Art and CultureCreative Economyperformance

Peringati Pertempuran Jalan Salak, Wibu Taktis Crew bikin Historiografis perjuangan TRIP

Memperingati sebuah peristiwa sejarah tidak hanya dengan sekedar upacara, namun bagi Wibu Taktis Crew perlu dimaknai dengan Historiografis. Dalam rangka peringatan pertempuran Jalan Salak di Malang, komunitas Wibu Taktis Crew yang dikomandoi oleh James Bennetton Gumogar buat terobosan baru. Yakni membuat Historiografis atas peristiwa sejarah pertempuran yang akibatkan 35 pelajar pejuang TRIP gugur dalam medan laga. Peristiwa heroik tersebut terjadi pada 31 Juli 1947 berbarengan dengan jatuhnya Kota Malang pada Agresi Militer pertama Tentara Belanda.

Dikutip dari artikel di kompas.com bahwa pengertian historiografi adalah ilmu yang mempelajari metode penggambaran atau penulisan sejarah, seperti asal-usul, riwayat, atau pengetahuan tentang peristiwa di masa lampau. Historiografi selain dimengerti sebagai hasil karya sejarah dapat pula dijabarkan sebagai suatu proses penulisan sejarah. Pengertian ini berkenaan dengan studi hasil tentang karya tulis sejarah. Namun bagi Wibu Taktis Crew bahwa penulisan sejarah itu bisa juga dibuat dengan gambar/ grafis yang kekinian dan mudah dipahami oleh generasi muda penerus bangsa.

lukisan oleh Mohamad Rizky Ramdhani

Penggambaran atas peristiwa Pertempuran Jalan Salak Malang yang terjadi 76 tahun yang lalu menjadi tantangan tersendiri bagi Jeremie Sean Yovi dan Mohamad Rizky Ramdhani. Untuk menyusun historigrafis dan infografis pertempuran yang melibatkan Pelajar Pejuang TRIP ini, Wibu Taktis Crew banyak melakukan riset. Namun berbagai kendala cukup membuat komunitas anak-anak muda ini bekerja keras.

Salah satu hambatan yang ditemui dalam penggambaran pertempuran TRIP adalah bahwa sumber referensi khususnya foto yang benar-benar bisa mereprentasikan suasana yang terjadi ketika 31 Juli 1947 tidak banyak ditemukan. Ditambah lagi faktor tulisan / catatan sejarah mengenai peristiwa tersebut tidak banyak diterbitkan.

Selain itu bagi Joan Digo Abraham Yasan membuat adegan semi realism adalah tantangan baru khususnya bagi ilustrator Wibu Taktis Crew ini. Hal ini dikarenakan pada umumnya ilustratornya banyak menggunakan gaya kartunis / anime dengan kiblat Jepang. Sehingga perlu mencoba gaya baru yang menantang tapi menyenangkan. Sedangkan pada penyusunan Infografis pertempuran Jalan Salak, tim mengalami kesulitan khususnya dalam penyusunan artistik. Tetapi untungnya dengan banyaknya sumber sejarah dan berberapa foto-foto yang ada di internet, masalah artistik bisa diatasi.

Melihat banyaknya kendala tersebut tidak membuat anak-anak muda ini pantang semangat. Hal tersebut dikarenakan TRIP, atau Tentara Republik Indonesia Pelajar sendiri memiliki nilai-nilai sentimental. Terlebih khususnya ada anggota dari Wibu Taktis Crew yang berasal dari kota Malang. Pelajar pejuang TRIP sendiri merupakan pelajar yang harusnya belajar, tetapi mengorbankan diri untuk masa depan bangsa dan negara. Sehingga pelajar dan masyarakat Indonesia di kota Malang mempunyai kesempatan untuk belajar tanpa perlu khawatir akan serangan militer ataupun konflik khusus. “Sehingga bagi kami akan lebih etis ketika kami mengangkat kisah mereka dan bisa mengabadikan momen tersebut,” kata kordinator project ini. “Sekaligus sebagai pengingat bagi pelajar untuk tetap berjuang dan bersemangat dalam menghadapi tantangan zaman,”ujar James Benetton ini.

James Benetton dalam event Isshoni Tanoshimimashou

Sebagai komunitas, Wibu Taktis Crew memiliki Visi dan Misi yang langsung bersangkutan dengan sejarah. Dimana melalui pemberdayakan pegiat Jejepangan. Wibu Taktis Crew juga ingin mengangkat kesadaran masyarakat khususnya sejarah yang berkaitan dengan hidup manusia.

Beranggotakan 4 orang dalam tim TRIP Project, James Bennetton Gumogar, Jeremie Sean Yovi, Mohamad Rizky Ramdhani, dan Joan Digo Abraham Yasan akhirnya dapat mengerjakan proyek ini hingga selesai. Secara keseluruhan aktifitas Wibu Taktis Crew digawangi hanya dengan 7 orang saja.

Pada awalnya Wibu Taktis Crew sendiri terdiri dari pegiat hobi, berberapa diantaranya berkaitan dengan desain, ilustrasi, sejarah, membaca, komputer, video game, dan anime. Dimana hal ini dalam visi khususnya menjadi bermanfaat dalam masyarakat, serta berusaha untuk menantang diri untuk lebih siap dalam kancah apapun. Dimulai dari content creating, ilustrasi, community service dan sebagainya.

Beberapa kegiatan yang pernah di ikuti Wibu Taktis Crew dalam beraktifitas seperti mengikuti event Malang Retro II pada 10 – 12 Maret 2023 bersama Azur Lane Indonesian Community. Selain itu melaksanakan Digital Tour at Museum Brawijaya pada 22 – 26 September 2022 pada masa pandemik. Serta pernah mengikuti acara Isshoni Tanoshimimashou ke-17 di Universitas Brawijaya Malang pada tanggal 11-12 Februari 2023.

bersama Azur Lane dalam Malang Retro 2

Rencana kedepan, Wibu Taktis Crew masih mempunyai banyak tugas misi dan tantangan lain khususnya dalam perkembangan berkomunitas. Tetapi ada berberapa rencana yang ingin dilakukan, berberapa diantaranya yaitu ingin membantu perkembangan museum lokal di Indonesia. Seperti yang saat ini lakukan di Museum Brawijaya. Apabila memungkinkan ingin mencari kesempatan untuk mengenalkan industri kreatif gaya baru ini. Sehingga bisa diterima masyarakat Indonesia secara umum. Serta tidak lupa kedepan juga ingin melakukan pelayanan umum apabila masyarakat memerlukan kemampuan yang mereka miliki.

Selain hal tersebut masih ada hal lain juga yang ingin Wibu Taktis Crew lakukan. Salah satunya yaitu bisa mengajak pemuda-pemuda kita untuk berkreasi. Khususnya menghadapi persaingan yang semakin menantang ini, masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan diri dan negara. Tidak lupa juga, jika memungkinkan, Wibu Taktis Crew juga ingin menjadi jembatan dengan masyarakat umum agar karya-karya dan pengembangan tersebut dapat diterima. (djaja)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?