Daily lifeurban malang

Menelisik Jalur Pedestrian Ramah Difabel di Kayutangan Kota Malang

Saat ini, Kayutangan menjadi salah satu tempat yang cukup ramai dikunjungi di Kota Malang. Aulia Anindya, Duta Pariwisata Jawa Timur tahun 2023 mahasiswi ITN Malang menuliskan pengalamannya mengunjungi Kayutangan. Berkunjung ke kayutangan tidak hanya masyarakat Malang saja, namun para wisatawan dari luar daerah pun turut tertarik untuk mengisi waktu luang mereka dengan menyusuri sepanjang jalan di Kayutangan.

Kawasan Wisata Heritage Kayutangan yang berlokasi di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rakhmat Malang ini sangat diminati dan dikunjungi oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia. Hal ini terlihat dari sekumpulan anak muda yang tengah menikmati hidangan kopi di cafe shop seraya berbincang satu sama lain. Adapun anak-anak yang sedang asyik bermain skuter, hingga orang tua dengan kedua anaknya yang sedang menaiki andong. Aulia yang juga Duta Anti Narkoba Kota Malang serta Miss Cybermall ini mengunjungi kawasan Kayutangan pada hari Jumat, 7 Juli 2023 kemarin mencoba untuk menggambarkan jalur pedestrian ramah difabel.

Sebagai salah satu destinasi wisata tengah kota yang diminati oleh berbagai kalangan. Kayutangan menyediakan Guiding Block pada jalur pedestrian yang bertujuan untuk memudahkan akses para penyandang disabilitas khususnya penyandang tunanetra yang berkunjung. Guiding Block biasanya berwarna kuning dengan dua pola yang berbeda dan memiliki maknanya masing-masing. Pola pertama berbentuk batang yang menandakan pejalan kaki berada di jalur yang aman untuk berjalan. Sedangkan pola selanjutnya berbentuk lingkaran yang menunjukkan peringatan agar pejalan kaki berhenti.

Guiding block yang terpasang di koridor kayutangan memanjang mulai dari zona satu hingga zona tiga. kurang lebih 800 meter panjang masing-masing berjajar disisi timur dan kanan jalan Basuki Rahmat Malang. Jalan pemandu ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum. Yakni Permen PU Nomor 30 tahun 2006 tentang pedoman teknis fasilitas dan aksesibilitas pada bangunan dan lingkungan. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pedestrian yang ramah difabel khususnya penyandang tuna netra dapat menggunakan guiding block untuk dapat melakukan perjalanan ke suatu tempat.

Dengan adanya Guiding Block ini, para penyandang disabilitas pun akan turut menikmati suasana kemeriahan di Kayutangan. Selain itu bagi para pengunjung yang seharusnya tidak melewati jalur yang berwana kuning ini. Hal itu diakan sangat membantu bagi difabel yang memerlukan guiding block ini. Sehingga diharapkan semua orang dapat menikmati keindahan dan wisata Kayutangan pada jalur yang semestinya. (Aulia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?