Nikmati Bakso Kebun Kurma Majeed di Madinah
Bakso adalah salah satu kuliner yang sangat dirindukan oleh jamaah umroh atau haji di tanah suci. Setelah berhari-hari menikmati masakan yang disediakan oleh hotel atau catering, tentulah ada rasa lain yang dicari. Sehingga bakso termasuk menjadi jajanan yang dirindukan apabila berada di luar negeri.
Kuliner Bakso sebenarnya adalah jajanan sehari-hari hasil dari alkuturasi gastronomi lokal dengan kuliner China. Namun ditangan pedagang bakso akhirnya kuliner ini mendunia dan menjadi obat kerinduan tanah air. Terlebih ketika jamaah umroh berada di Madinah dan Mekkah. Untuk menikmati semangkok bakso disana memang perlu usaha untuk mencari-cari lokasi pedagang bakso.
Di kota Madinah ada pedagang penyedia jajanan Bakso yang biasa dinikmati seperti di tanah air. Salah satunya ada di dalam kebun kurma Majeed yang berlokasi tak jauh dari masjid Quba Madinah. Atau berjarak sekitar 5 kilometer arah tenggara kota Madinah. Kebun kurma Majeed ini adalah salah satu kebun kurma peninggalan Abdurrahman bin Auf, salah satu sahabat Nabi. Dibelakang toko kurma ini terdapat kebun kurma yang rindang dan asri. Sofa khas arab dan kursi meja yang diberi alas permadani menjadi lokasi yang menarik untuk dijadikan tempat istirahat. Terlebih lagi apabila kita telah berbelanja kurma di tokonya.
Dipojok kiri pintu masuk kebun kurma majeed inilah pedagang bakso menjual dagangannya. Tampak cekatan Syukri menyiapkan mangkok-mangkok bakso di meja sederhana. Semangkok bakso berisikan mie putih, mie kuning, daun slada dan tentu pentol bakso sebanyak 4 buah. Bakso yang sajikan Syukri akan semakin lengkap ketika ditambahkan saus tomat, kecap dan sambal. Terlebih penyajian bakso ini didalam kebun kurma. Aroma kuah bakso semakin kuat ketika kuali baksonya dibuka untuk dituangkan dalam mangkok bakso. Setiap mangkok bakso ini dihargai sebesar 20 Saudi Riyal atau kurang lebih senilai 80.000 rupiah. Saat ini rupiah dikurs 1 Riyal sebesar Rp. 4.051,- .
Syukri sendiri adalah seorang mukimin yang berasal dari Bogor Jawa Barat. Dia telah 10 tahun lamanya merantau sebagai pekerja di tanajh suci. Sehingga akhirnya berdagang bakso di kebun kurma Majeed Madinah. Namun saat ini dia tidak sendirian berusaha bakso di kebun kurma tersebut, melainkan sebagai penyaji bakso. Bakso yang dijual tersebut memakai pentol daging sapi bermerek Prima. Pentol berukuran sebesar bola pingpong ini dikemas dalam plastik yang berisikan 15 pentol bakso. Hal ini menjadikan penyajian bakso kebun kurma Majeed menjadi praktis, tak perlu membuat pentol sendiri. Majikannya adalah pemilik kios bakso dalam kebun kurma Majeed. Dia melihat peluang usaha bakso ketika memperhatikan banyaknya jamaah haji atau umroh yang berasal dari Indonesia. Dalam setiap persinggahan ke kebun kurma tersebut kurang lebih 20-30 bis setiap harinya. Tak segan-segan majikan Syukri turun tangan menyiapkan bakso ketika banyak jamaah umroh atau haji yang berkerumun dikiosnya.
Selain kios bakso, di halaman dalam kebun kurma Majeed juga menyediakan kios buah yang menjual aneka buah termasuk buah tiin dan kurma muda. Sehingga jamaah yang mampir ke kebun kurma bisa menikmati bakso dalam kebun kurma yang rindang dengan duduk di sofa model arab. Sejenak beristirahat sambil menikmati bakso di Madinah, sungguh suatu pengalaman yang luar biasa. kerinduan akan tanah air menjadi terpuaskan dengan semangkok bakso kebun kurma Majeed Madinah.
Bila ingin menikmati bakso lezat di Madinah sambil beribadah umroh, hubungi Mabrur tour and Travel Malang di 08113181120 (Niya) dan 085749963557 (Yasir). Serta kunjungi Instagram mabrur malang. (ahar)