Tujuh Bulan Penugasan dengan Sebelas Prioritas Kebijakan, Iwan Kurniawan dalam Catatan Edo Djaja

Singkat namun berkesan. Demikian yang bisa dilukiskan oleh masyarakat Kota Malang terhadap Iwan Kurniawan. Terlebih lagi bagi ASN dan Non ASN di lingkungan Balaikota Malang/ Sosok Iwan Kurniawan yang dikenal humble, sederhana dan peduli pada masyarakat. Hal ini dapat terjadi karena Sam Nawi panggilan akrab buat Iwan yang berusaha keras menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Sebagai Ebes e Arek Malang, pria yang sejak Agustus 2024 menerima amanah sebagai Penjabat Walikota Malang. Sebelumnya dia sempat menjabat Penjabat Bupati Lebak Banten pada November 2023 hingga akhirnya pindah penugasan pada Agustus 2024 di Kota Malang.

Bagi pria kelahiran Jakarta ini, penugasan di Kota Malang merupakan tantangan sekaligus tugas berat yang musti diemban. Terlebih Kota Malang yang dikenal sebagai kota pendidikan sekaligus kota pariwisata ini adalah kota terbesar di Jawa Timur setelah Surabaya. Menapaki tugas di Kota Malang berarti adalah bertemu dengan banyak masyarakat kritis dengan kapasitas sumber daya manusia yang mumpungi. Bagi dia yang alumni Magister Manajemen Universitas Pancasila Tahun 2010, pengembangan Kota Malang perlu diselaraskan dengan potensi yang ada.

Sejak mulai bertugas di Malang, menggantikan Penjabat sebelumnya yang maju dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah. Iwan Kurniawan berusaha dekat dengan seluruh OPD yang dipimpinnya. Hari-hari awal penugasannya dipenuhi dengan jadwal kunjungan ke kantor Perangkat Daerah. Bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan serta Kepala Bappeda, dia bersilaturahmi sekaligus belanja masalah di berbagai Badan dan Dinas. Beberapa hal yang dia dapati adalah banyaknya program dan kegiatan yang penting namun belum mendapat dukungan alokasi APBD. Sehingga masukan dan usulan yang disampaikan saat kunjungan tersebut dicoba untuk diformulasikan dalam rumusan kebijakan kedepan.

Pria kelahiran 24 April 1972 ini punya keyakinan bahwa Kota Malang mempunyai banyak potensi yang perlu digali. Berbekal dengan harmonisnya hubungan dengan tokoh masyarakat, komunitas dan dunia usaha, dia rumuskan saran masukan tersebut dalam 11 (sebelas) program prioritas kebijakan. Sedari awal dia menyadari bahwa sebagai Penjabat Walikota Malang ditengah triwulan 3 tahun anggaran, tentunya tak banyak hal yang dapat dia lakukan. Oleh karenaya kolaborasi bersama Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) menjadi hal yang penting dia lakukan. Berbekal dengan keberhasilanya mengorkestrasi kepedulian dunia usaha di Kabupaten Lebak Banten, dia menjadi lebih yakin melihat potensi kepedulian dunia usaha di Kota Malang.

Hasil Mapping dari 11 prioritas kebijakan yang dapat dikolaborasikan dengan mitra Pembangunan yakni Forum TSP Kota Malang antara lain (1). Rehabitasi Sekolah (2). Revitalisasi Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) (3). UMKM Naik kelas melalui optimalisasi MCC (4). bantuan sosial Terpadu (5). Gedung Parkir Kayutangan dan (6). Penyelenggaraan Proprov Jatim 2025. Kesemua hasil mapping ini bagi Iwan yang juga Direktur Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri perllu disegerakan. Berbekal kolaborasi dan kemitraan bersama seluruh stakeholder, dia lakukan langkah strategis untuk menujudkannya.

Bagi pria yang hobby bersepeda ini untuk dapat mewujudkan hasil mapping ini, dia berharap dapat meletakkan pondasi pembangunan. Sehingga dikemudian hari dapat menjadi suatu legacy. Dan selanjutnya mengimplementasikan dengan baik. Dalam Laporan Evaluasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah kepada Tim Panelis Penilai Inspektorat Jenderal Kemendagri di Jakarta, pihaknya memberikan apresiasi pada semua pihak yang berkepentingan dengan pelaksanaan program kebijakannya. Terlebih pada stakeholder pelaku usaha yang turut mendukung realisasi kebijakan tersebut.

Diawali dengan program GESIT (gerakan sosial terpadu) yang dilaksanakan di halaman balaikota Malang, terealiasasikan 810 penerima manfaat dari keluarga pra sejahtera. Termasuk bantuan kepada penyandang disabilitas, lansia, duafa dan penerima manfaat lainnya. Kemudian dilanjutkan program sinergisitas bersama pelaku usaha dan menghasilkan sejumlah dana TSP untuk mendukung kegiatan prioritas. Diakhir tahun, diperintahkan juga kepada semua ASN dan Non ASN Kota Malang untuk belanja produk UMKM di MCC sebagai bentuk dukungan peningkatan omset pelaku usaha. Dengan berbelanja di UMKM diharapkan mereka dapat naik kelas, sekaligus menjadikan MCC sebagai pusat optimalisasi kegiatan UMKM.

Untuk meningkatkan layanan publik, juga dilakukan upaya perbaikan 10 lokal kelas di SD Ketawanggede dan revitalisasi TPS dibeberapa titik yang fasilitas penampungan sampahnya tidak memenuhi syarat. Sebut saja TPS jalan Sulfat yang saat gerobak sampahnya berkumpul di TPS mengakibatkan terjadinya potensi kemacetan, terlebih pada pagi hari. Di jumat terakhirnya di Kota Malang, Sam Nawi ini tetap menjalankan tugas menerima hasil pekerjaan revitalisasi TPS dan perbaikan atap gedung SD. Hingga pada apel terakhir di balaikota pada senin 17 Februari 2025. Iwan Kurniawan tetap menerima kolaborasi dari Bank jatim untuk bantuan mobil pelayanan pajak dan dokumen pre eleminary dokumen perencanaan pasar besar dari IAI Malang. Sekaligus membagikan sebuah buku tentang program prioritasnya.

Singkat kata Iwan Kurniawan telah meletakan dasar pondasi yang utuh. Terlebih bagi masyarakat, komunitas, dunia usaha dan perangkat dinas di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Pada pertemuan dengan seluruh ASN pada jumat 7 Februari lalu di Islamic Center. Dia menyampaikan bahwa apa yang telah dia lakukan selama ini semata-mata untuk kepentingan masyarakat kota Malang. Dia pun menyadari masih banyak PR yang musti dilakukan kedepan. Harapannya hal yang baik tersebut dapat menjadi Legacy sekaligus pembelajaran bagi kota Malang di masa depan. Diakhir masa pengabdian di Kota Malang ini, dia berharap bahwa Kota Malang dapat maju berkembang bersama Walikota dan wakil walikota terpilih.

Selamat jalan Sam Nawi ladub Jakarta, Salam Satu Jiwa…Rutam Nuwus kanyab yo Ker