Syahdu dan penuh Inspiratif Pembukaan Pameran Her Story About Tea
Pada pembukaan pameran Her Story About Tea, Sabtu 7 Desember 2024 petang di Mason galery yang dilaksanakan oleh Empu Gampingan dan Gemah Ripah. Hadir untuk membuka acara tersebut Dadang Rukmana pelukis Senior Malang Raya memberikan apresisasinya. “Setiap gelaran pameran seni rupa di Malang merupakan inspirasi bagi perupa lainnya, apalagi dari Empu Gampingan yang anggotanya semua perempuan,”ujarnya. Dia juga mengingatkan bahwa karya perempuan Indonesia mampu mencapai nilai yang cukup tinggi di balai lelang internasional. Nilainya pun cukup fantastis untuk pelukis perempuan Indonesia yang karyanya mampu menembus 10 Milyar rupiah. “Dia adalah Christine Ay Tjoe, yang pada Juli 2023 karyanya dilelang di Sothebys Singapura, tembus lebih dari 10 Milyar,” tegas Dadang Rukmana menyemangati.

Gelaran Pameran seni rupa yang digelar Empu Gampingan ini dibuka pada 7 Desember hingga 20 Desember 2024, sehingga pameran ini dapat menjadi penutup kegiatan seni rupa di kota Malang. Seperti diketahui bahwa Empu Gampingan adalah sekelompok perupa perumpan alumni dari ISI Yogyakarta dari berbagai angkatan. Endang Lies Suseno sempat menjelaskan bahwa Empu Gampingan berasal dari angkatan 90 hingga 97. Sesama-sama alumni kampus ISI yogyakarta yang kala itu berada di wilayah Gampingan. “Kami ini biasa nongkrong juga seperti mahasiswa yang lain kala itu, tempat favorit adalah dibawah pohon beringin,”jelas ibu berkaca mata ini.

Pembukaan pameran Her story about Tea ini tergolong istimewa karena dihadiri banyak tokoh dan pelaku seni rupa Malang Raya. Sebut saja Antoni Wibowo perupa senior, Yon Wahyuono, Dr. Fenny Rochbeind akademi UM. Tidak ketinggalan perupa Goweng, Djoeari pengelola Raos Galery, dan lainnya. Belum lagi perupa muda dari FIB UB yang hadir bersama pembimbingnya yakni Kadek Yudi Astawan. Serta tak ketinggalan pengelola sekaligus founder Mason Art Galery yakni Agung H. Buana dan Esti Karuniawati. Pameran dilaksanakan di musim hujan yang syahdu dan penuh inspiratif di awal bulan desember ini.

Sementara itu Agni Tripratiwi salah seorang dari komunitas Empu Gampingan menyampaikan beberapa hal terkait pemilihan tajuk pameran seni di Mason Art Galery. Tajuk Her Story About Tea intinya adalah mengulik dari setiap cangkir teh yang mempunyai kisah bagi perupa perempuan Empu Gampingan. Bagaimana mereka menggambarkan bahwa teh bukan hanya sekedar minuman, tapi juga bukan hanya minuman teh yang di seduh. “Minuman teh dari daun, bunga atau rempah- rempah tapi ada kenangan, cerita hangat yang akan di bagikan di kota Malang,” ujar ibu berkerudung ini.

Pembukaan pameran juga dimeriahkan dengan musikalisasi puisi oleh Rizal dan rekan dengan gitar akustiknya. Pengunjung pameran juga memberikan apresiasinya dengan tetap menikmati karya dari alumni ISI Yogyakarta. Empu Gampingan pada pameran seni ini menampilkan 11 perupa perempuan. Antara lain karya dari Agni Tripratiwi, Anik Indrayani, Beksti Isti, Dewi Indah, Endang Lies Suseno, Justina TS dan Liesti Yanti Purnomo. Serta Media Noverita, Tini Jameen, Warsiyah, juga Yuniar Tristi. (djaja)