Art and Culturehistory

Sarinah Malang dalam 54 tahun perjalanan masa

Perbelanjaan Sarinah Malang adalah salah satu pusat perbelanjaan tertua di kota Malang. Apalagi dengan ramainya Kayutangan Heritage menjadikan Sarinah Malang sebagai salah satu daya tariknya. Bukan hanya sekedar tempat keluarga menikmati fastfood khas Amerika namun juga dapat menikmati pemutaran film di lantai 3. Perkembangannya turut dipengaruhi oleh perekonomian Kota Malang secara umum.

Gedung Sarinah sendiri berada di jalan Basuki Rahmat Nomor 2 Malang berhadapan langsung dengan Toko buku Gramedia yang legendaris. Berdiri disebelah utara alun-alun Merdeka Malang yang bersampingan dengan Gereja Hati Kudus, menjadikan Sarinah berada diposisi strategis. Apalgi kini kawasan Kayutangan heritage berada tepat disebelah utara Gedung Sarinah Malang.

Penamaan Sarinah diberikan oleh Presiden Sukarno untuk menghormati pengasuh masa kecilnya. Dengan Harapan Sarinah departemen store dapat menjadi abdi masyarakat. Sehingga saat diresmikan Pertokoan Sarinah mempunyai motto: Sarinah Abdi Anda sekeluarga.

Saat ini Sarinah Malang sendiri merupakan suatu unit badan usaha milik BUMN injourney dibawah PT. Aviasi Pariwisata Indonesia (persero). PT. Sarinah (Persero) cabang Malang diresmikan pada tanggal 20 Mei 1970. Sehingga tepat 54 tahun PT. Sarinah melayani masyarakat kota Malang. Peresmian Sarinah Malang yang bertepatan dengan hari Kebangitan Nasional ini mengandung maksud dan tujuan agar dapat menjadi stimulator, pelopor guna mensukseskan program pememrintah. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel, didirikan berdasarkan Akta Nomor 33 tanggal 17 Agustus 1962 dengan nama PT Department Store Indonesia.

Saat itu sedikitnya ada 3 (tiga) tugas PT. Sarinah (Persero) saat itu yaitu (1) sebagai stabilisator harga, (2) penyalur barang-barang kebutuhan rakyat dan (3) menciptakan lapangan kerja. Seperti yang dikutip dari laman Sarinah.co.id bahwa Gedung PT. Sarinah Jakarta sendiri beroperasi sejak 15 Agustus 1966 sebagai pusat perbelanjaan modern pertama di Indonesia. Dimana keberadaannya untuk menaungi usaha rakyat khususnya dibidang eceran atau ritel dan gaya hidup.

Menilik waktunya yang sudah 54 tahun Sarinah Malang beroperasi di kota Malang tentu banyak peristiwa dan rentetan perjalanan pusat eceran ini. Berikut seperti yang dikutip di buku Malang menuju kota harapan HUT ke 79 yang terbit tanggal 1 April 1993 didapatkan informasi sebagai berikut:

Tahun 1970 -1973, Sarinah Malang saat-saat mengalami masa cerah. Bangunan Sarinah Malang dibangun bertingkat 2 dengan konsep perbelanjaan paling modern saat itu. Terlihat megah dan tampak menonjol pada areal sekitar alun-alun Merdeka Kota Malang, merupakan satu-satunya toko Departemen Store di Malang.

Tahun 1973-1978, Masa-masa suram dan kritis. Kebijakan pemerintah pusat terkait prioritas pada sarinah untuk mengelola retail, wholesale, ekspor import produk tertentu dihentikan. Hal ini mempengaruhi pada sarinah cabang Malang. Jenis dan mutu barang dagangan dibawah standar masyarakat. Omset menurun drastis yang akibatkan turunnya disiplin dan moral pegawainya.

Tahun 1978-1983, Masa konsolidasi. Berbarengan dengan perubhahan status pada tahun 1979 yaitu menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Barang dagangan dan mental karyawan dibenahi maka omset mulai naik kembali menuju normal.

Tahun 1983-1985, Titik Terang. Sarinah Malang sempat mendapatkan gelar Cabang Sarinah terbaik se Indonesia. Ditunjukan dengan kenaikan laba yang signifikan serta perkembangan usaha yang makin berkembang.

Tahun 1986-1990, Persaingan. Mulai tumbuh berkembang toko dan departemen Store baru yang lebih menarik dan ditunjang gedung yang penuh fasilitas untuk pengunjung. Sementara itu barang dagangan dan gedung Sarinah Malang nampak tidak menarik lagi.

Tahun 1991-1992, Masa-masa renovasi gedung. Dimulai dengan peletakan batu pertama renovasi Gedung Sarinah Malang pada Februari 1991 oleh Menteri Muda Perdagangan Sudrajat Djiwandono, dengan maksud mengimbangi persaingan. Saat renovasi ini mengakibatkan turunnya omset karena adanya pekerjaan konstruksi yang membuat pengunjung tidak nyaman. Hasil renovasi membuat luas bangunan menjadi 10.000m2 yang berdiri diatas tanah seluas 6.000m2 dengan 4 lantai . Perubahan ini tentu mengundang pengunjung untuk kembali berbelanja di Sarinah Malang.

Selanjutnya seiring perjalanannya perekonomian Kota Malang, PT. Sarinah Malang pun turut bertransformasi. Munculnya pusat pertokoan baru yang berbentuk Mall dan Plaza serta ruko mendorong adanya kompetisi atas pelayanan yang ditawarkan. Sehingga bisa dipetakan lebih lanjut, akan didapatkan perkembangan selanjutnya.

Tahun 1993-2000, masa stabilisasi. Keberadaan Pusat Perbelanjaan Hero Supermarket dan resto Fast food Mc. Donalds serta keberadaan toko souvenir khas Nusantara menjadi magnet bagi masyarakat. Tidak hanya warga lokal namun wisatawan asing dengan mudah mendapatkan oleh-oleh souvenir khas di Sarinah Malang. Aneka produk handmade ciri khas daerah terpajang dan diminati pengunjung. Krisis Moneter tahun 1998 turut mempengaruhi daya beli masyarakat pada barang dagangan Sarinah Malang yang mempunyai kelas tersendiri. Hal yang sama juga berimbas pada perbelanjaan seperti Malang Plaza, Gajah Mada Plaza, Dieng Plaza dan Plaza Araya.

Tahun 2000-2020, masa krisis ekonomi. Pukulan hebat krisis politik yang diikuti krisis moneter turut berimbas pada Sarinah Malang. Perlu waktu dan kerja keras untuk memulihkannya. Berbagai upaya dilakukan termasuk Sarinah Malang turut aktif pada Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia dan Badan Promosi Pariwisata Daerah. Persaingan antar pusat perbelanjaan makin ketat dengan hadirnya Malang Town Square (Matos), Malang Olimpic Garden (MOG) dan Malang City Point.

Tahun 2020-2024, masa disruption. Berkembangnya kawasan kayutangan sedikit banyak memperngaruhi posisi Sarinah Malang. Banyak limpahan wisatawan dan pengunjung yang mampir untuk menikmati fast food di Sarinah Malang. Namun terbakarnya pusat perbelanjaan Malang Plaza pada 2 Mei 2023 mengakibatkan pedagang gadget berkeinginan untuk memindahkan dagangannya. Pilihan yang paling rasional saat itu adalah memakai lantai 2 gedung Sarinah yang relatif dekat dengan lokasi sebelumnya dan strategis. Sehingga pada 11 Agustus 2023 diresmikan oleh Walikota yaitu World Trade Celluler di Sarinah Malang yang sebagian besar adalah ex pedagang selluler Malang Plaza. Namun keberadaaan pusat seluler ini pun lambat laun mulai ditinggalkan masyarakat yang lebih memilih belanja secara Online. Perilaku masyarakat ini juga turut merubah pola belanja, tidak terkecuali pada masyarakat Malang. Sehingga secara umum pusat berbelanjaan berfungsi sebagai etalase semacam window shopping.

Selanjutnya kita sebagai warga kota semakin mengetahui sejarah perkembangan Sarinah Malang yang telah hadir lebih dari setengah abad di Kota Malanf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?