Daily lifeurban malang

Kayutangan Malang dan Fenomena aktifitas di ruang-ruang kota, by Haris Nino Wibisono (arsitek)

Budaya Urban bergulir dan berkembang mengisi ruang-ruang Kota kita. Urban adalah berkenaan dengan Kota atau bersifat ke-Kota-an. Setiap kota memiliki daya pesona tergantung ruang-ruang kotanya, mampu menjadi magnet kehadiran warga kota dan juga mampu membangkitkan aktifitas kesehariannya atau tidak. Menjadi ruang koneksi dan interaksi  antar warga kota 

Di Jakarta SCBD (Sudirman Central Business District) / diviralkan diplesetkan menjadi Sudirman Citayam Bojonggede Depok. Mendadak Viral dengan fashion street style nya. Di Malang kawasan Kayutangan juga semakin ramai, setelah musisi Musik Malang Bersatu Indonesia (MMBI) menggelar pertunjukan musik di jalanan Kayutangan dalam memperingati 108 tahun Kota Malang, menyusul kemudian adalah Kayutangan Street Style dari penggemar fashion yang juga menjadi magnet aktifitas bagi warga kota. Kabarnya Kayutangan street style diklaim berbeda dengan fenomena SCBD, karena digagas oleh fashion designer dan stylist.  Selain itu konteksnya adalah menghidupkan kembali kawasan kayutangan yang telah lama pingsan dari aktifitas dan telah dibangun melalui revitalisasi koridor kawasan. 

foto oleh: a.indra p; WAG arsitek

Fenomena apa yang terjadi adalah dampak dari Rancang Kota, yaitu sebuah proses yang tidak berhenti dari pembangunan yang didukung oleh keterlibatan perancangan kota mampu menghidupkan kembali kawasan tua (heritage) bagi kota malang. Mengunakan istilah Rancang Kota karena kawasan tersebut adalah heritage masa colonial belanda, dimana Perencanaannya sudah dimulai sejak jaman Thomas Karsten (arsitek belanda).  Terlepas dari kritik kanan-kiri, lor-kidul, revitalisasi ruang kota itu terjadi mewujud menjadi pemicu bangkitan aktifitas masyarakat kota.

Bidang Ilmu Rancang Kota atau disebut Urban Design sulit untuk didefinisikan dalam satu kalimat singkat yang dapat diterima oleh semua pihak. Dan didalam praktiknya adalah sebuah proses yang tiada akhir seperti halnya arsitektur. Rancang kota sebagai usaha untuk membentuk ruang tiga dimensi secara fisik kawasan, tidak hanya untuk keindahan visual namun juga untuk meningkatkan interaksi antara sesama manusia maupun antara manusia dengan lingkungannya. Didalam proses yang dinamis tersebut konteks dan kreatifitas yang diterapkan dapat bervariasi di satu tempat dengan tempat lainnya. Oleh sebab itu rancang kota tidak dapat diformulasikan  dalam sebuah rumus yang baku karena setiap tempat memiliki karakter yang spesifik dan unik.

Sejalan dengan hal tersebut bahwa proses pembentukan kawasan perkotaan yang baik diciptakan tidak hanya  berbekal analisa data statistic yang rumit, namun bisa melalui penyelesaian fungsional sederhana permasalahan kota dengan kepekaan dan pemahaman melalui proses menerus antara pengambil kebijakan dan perancang kota terhadap nilai-nilai kemanusiaan serta kesadaran keberlanjutan lingkungan.     

Rancang kota sebagai sebuah bidang ilmu adalah salah satu ilmu lintas displin yang kompleks, bersinggungan-beririsan dengan beberapa ilmu antara lain: arsitektur, lansekap, perencanaan kota, teknik sipil dan lingkungan, teknik sipil transportasi, permukiman, sosiologi dan ilmu perilaku manusia,  dan hukum. Dibutuhkan proses kolaboratif lebih dari satu pihak.

foto oleh: feny yusnia; kumparan.com

Dampak dari rancang kota di Kayutangan, mengalami peremajaan (urban renewal), diantaranya adalah: (1) memberikan vitalitas baru; (2) meningkatkan vitalitas yang ada; (3) menghidupkan kembali vitalitas yang telah lama pudar. Tentunya peremajaan yang dimaksud harus tetap melestarikan bangunan heritage yang telah ada lebih dulu. Bangkitnya aktifitas subsector music oleh MMBI di event Rise and shine 108 dan subsector fashion oleh kayutangan street style, menghidupkan warung sub sector kreatif makanan dan minuman baik yang baru berdiri maupun yang telah ada sebelumnya. Akankah aktifitas ini menjadi tanda bangkitnya sub culture warga kota bhumi arema menjadi kota kreatif yang kuat berdampak bagi ekonomi kreatif ? ataukah ….“dijalanin aja dulu” ?…… kayak orang pacaran……

Penulis : Nino Haris Wibisono (arsitek dan pengamat rancang kota)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WeCreativez WhatsApp Support
Our customer support team is here to answer your questions. Ask us anything!
👋 Hi, how can I help?